Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:11 WIB | Rabu, 28 Desember 2016

Raul Castro Optimistis Ekonomi Tumbuh 2% Meski Resesi Kuba

Presiden venezuela Nicolas Maduro (kiri) dan Presiden Kuba Raul Castro (kanan) melambaikan tangan saat upacara hari jadi ke-XII Aliasi Bolivarian untuk Rakyat Amerika (ALBA) di Convention Palace, Havana, 14 Desember 2016. (Foto: AFP)

HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Krisis ekonomi Venezuela memicu resesi di Kuba pada 2016 untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, menurut pernyataan Presiden Raul Castro, hari Selasa (27/12).

“Perekonomian Kuba terkontraksi 0,9 persen dibandingkan tahun lalu ketika negara tersebut membukukan pertumbuhan ekonomi 4,4 persen,” kata Castro kepada Majelis Nasional.

Venezuela, yang merupakan sekutu sekaligus mitra dagang utama Kuba, dilanda krisis ekonomi yang dipicu oleh anjloknya harga minyak sebagai komoditas ekspor terbesar negara Amerika Selatan tersebut.

Venezuela memangkas pasokan minyak ke Kuba sebesar 40 persen pada tahun ini.

“Pemangkasan pasokan minyak dan krisis keuangan memperparah kondisi pada semester kedua tahun ini, alhasil PDB terkontraksi sebesar 0,9 persen,” kata Castro.

Ini merupakan kali pertama sejak 1995 perekonomian negara Komunis tersebut terkontraksi.

Pada awal 1990-an, setelah runtuhnya Uni Soviet, perekonomian Kuba terkontraksi 15 persen dalam setahun.

Castro mengatakan, meski terjadi resesi, layanan sosial tetap gratis dan ia memprediksi perekonomian negaranya akan tumbuh sekitar dua persen pada 2017.

Venezuela sudah tiga tahun mengalami resesi dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia. IMF memprediksi inflasi negara tersebut akan menembus rekor 475 persen tahun ini.

Kuba Sahkan Larangan Penggunaan Nama Fidel Castro

Sementara itu, tidak akan ada jalan atau plaza bernama Fidel Castro di Kuba sesuai dengan harapan sang mendiang pemimpin revolusioner dan sama seperti yang dijabarkan dalam undang-undang yang disahkan oleh anggota legislatif Kuba pada Selasa (27/12).

Presiden Raul Castro (85) mengatakan sebelum meninggal di usia 90 tahun pada 25 November lalu bahwa kakaknya, Fidel, meminta agar tidak ada monumen atau patung yang didirikan untuk menghormatinya. Dia juga meminta agar tidak ada jalan atau bangunan yang menggunakan namanya.

Anggota parlemen mengadopsi rancangan undang-undang yang mengimplementasikan harapannya dengan suara bulat pada Selasa.

Meski dia sangat disegani dalam kehidupan masyarakat Kuba setelah berkuasa pada 1959, Fidel Castro selalu menentang pendirian patung yang membentuk rupanya. Tidak ada jalan atau gedung yang menggunakan namanya di negara Karibia komunis tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa nama dan citranya tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial atau iklan. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home