Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 06:51 WIB | Selasa, 18 Oktober 2016

Ribuan Warga Hadiri Peringatan Wafatnya Muhammad Yamin

Prof Mr Muhammad Yamin SH (1903 - 1962). (Foto: Wikipedia)

SAWAHLUNTO, SATUHARAPAN.COM - Ribuan warga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menghadiri kegiatan peringatan 54 tahun wafatnya pahlawan nasional Prof Mr Muhammad Yamin SH (1903 - 1962, kadang dituliskan juga dengan nama Mohammad Yamin, Red) di Kecamatan Talawi, Senin (17/10) malam.

"Antusiasme warga sudah terlihat sejak Senin siang dengan mengikuti sejumlah rangkaian perlombaan memperingati wafatnya tokoh nasional pencetus Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu, seperti lomba puisi tingkat pelajar dan lomba mewarnai gambar pahlawan nasional tingkat anak-anak," kata Ketua Panitia peringatan tersebut, Syamsir, di Sawahlunto, Senin malam.

Menurutnya, pada peringatan yang dilaksanakan untuk kedua kalinya itu pihaknya mencoba mengemas kegiatan dengan melibatkan generasi muda sebagai peserta.

Hal itu bertujuan untuk lebih mengenalkan sosok Muhammad Yamin sebagai salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dikenal gigih membela harkat dan martabat bangsanya agar bebas dari penindasan kaum penjajah.

"Sehingga nilai-nilai nasionalisme dan semangat kejuangan beliau bisa menjadi teladan yang baik dan mampu menjadi modal utama dalam membentuk karakter generasi penerus yang beriman dan cinta tanah air," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengimbau seluruh lapisan masyarakat kembali merenungi nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Muhammad Yamin melalui karya-karyanya.

"Semasa hidupnya beliau dikenang sebagai sosok yang juga dikenal sebagai budayawan, ahli hukum konstitusi dan penulis yang ulung," kata dia.

Bahkan, karya-karyanya cukup memberi pengaruh pada pemikiran bagi pemimpin bangsa hingga saat ini dalam membangun negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur, sebagaimana dicita-citakan pendiri bangsa ini.

Salah satunya, perjuangannya untuk membangun sistem hukum konstitusi yang mampu menjamin serta memenuhi rasa keadilan orang banyak dan meluruskan setiap aturan yang dibuat negara tapi merugikan warga negara itu sendiri.

"Pemikiran inilah yang pada akhirnya melahirkan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu lembaga tinggi negara untuk melaksanakan hak-hak masyarakat tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda meneladani sikap kepahlawanan Prof Dr Muhammad Yamin. "Sejarah telah mencatat jejak kegigihan perjuangan beliau dalam menyatukan semangat pemuda yang terlihat dari riwayat hidup sejak ia merintis gerakan pemuda Jong Sumatera," kata dia, pada Agustus lalu. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home