Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 07:46 WIB | Jumat, 30 Mei 2014

Sejumlah Aktivis Aksi Hari Anti Tambang 29 Mei

Sejumlah Aktivis Aksi Hari Anti Tambang 29 Mei
Aksi hari anti tambang 29 Mei. (Foto-foto: Dokumen JATAM)
Sejumlah Aktivis Aksi Hari Anti Tambang 29 Mei

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sembilan organisasi masyarakat sipil yang terdiri dari para aktivis lingkungan, hukum, dan hak asasi manusia melakukan aksi teatrikal dan bentang spanduk yang menyoroti dampak buruk industri pertambangan. Aksi itu dilakukan di Pasar Festival dan Wisma Bakrie Kuningan Jakarta pada Kamis (29/5). Aksi berjalan sekitar setengah jam.

Ki Bagus Hadi Kusuma dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyebutkan aksi pada tanggal 29 Mei itu merupakan aksi tahunan. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada para korban lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo sekaligus hari anti tambang. “Sejak 2010 kami tiap tahun tanggal 29 Mei kita menyuarakan 29 Mei sebagai hari anti tambang.”

“Kami menilai pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di Lapindo, perampasan ruang hidup, dan hak-hak masyarakat diabaikan. Hal itu juga hampir semuanya ada di wilayah pertambangan. Sebenarnya ini salah satu pelanggaran di sektor pertambangan dan migas,” katanya ketika diwawancara satuharapan.com.

Peristiwa lumpur Lapindo terjadi pada 29 Mei delapan tahun lalu. Semburan lumpur itu kini telah menggenangi 16 desa di Sidoarjo. Semburan lumpur Lapindo telah menghilangkan akses terhadap pangan dan hak ekonomi masyarakat.

Aburizal Bakrie (ARB) sebagai pihak yang turut bertanggungjawab dalam tragedi tersebut bahkan hingga saat ini masih leluasa berbisnis dan bermain politik dengan menggabungkan partai politik yang dipimpinnya dalam salah satu koalisi pengusung calon Presiden Prabowo. Tidak hanya itu saja, ARB bahkan berhasil menyedot anggaran negara lebih dari 7,2 triliun Rupiah untuk biaya ganti rugi korban Lapindo.

Dalam siaran pers masyarakat sipil itu disebutkan bahwa baik gerbong Prabowo maupun Joko Widodo (Jokowi) disesaki para pelaku pengeruk sumber daya alam kelas kakap. Keduanya tidak lepas dari keterlibatan para pengeruk tambang dan energi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home