Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:31 WIB | Kamis, 04 Maret 2021

Seorang Dokter Perempuan Tewas dalam Serangan Bom di Afghanistan

Petugas keamanan memeriksa lokasi serangan bom di kota Kabul, Afghanistan, pada hari Sabtu (20/2). Tiga ledakan terpisah terjadi di ibu kota Kabul menewaskan dan melukai banyak orang, kata seorang pejabat Afghanistan. (Foto: dok. AP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Ledakan bom di pinggir jalan menewaskan seorang dokter perempuan di timur kota Jalalabad, Afghanistan, kata pejabat provinsi pada Kamis (4/3), beberapa hari setelah tiga perempuan pekerja media ditembak mati di kota yang sama.

Attahullah Khogyani, juru bicara gubernur Provinsi Nangarhar di mana Jalalabad adalah kota utamanya, mengatakan bahwa dokter sedang mengantarnya untuk bekerja dengan becak pada Kamis pagi ketika dia tewas akibat  ledakan itu. Seorang anak juga terluka.

Khogyani tidak menyebutkan nama dokter tersebut, tetapi mengatakan dia bekerja di bangsal bersalin di sebuah rumah sakit swasta. Belum ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Gelombang penembakan dan serangan bom yang menempel di kendaraan atau ditanam di pinggir jalan telah menargetkan jurnalis, pekerja masyarakat sipil, dan pegawai pemerintah tingkat menengah dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah Afghanistan dan beberapa kekuatan asing menyalahkan gerilyawan Taliban atas banyak serangan itu dan mengatakan kelompok militan tersebut menggunakan taktik untuk menanamkan rasa takut di kalangan warga sipil. Namun Taliban menyangkal keterlibata atas serangan itu.

Pemerintah Taliban dan Afghanistan mengadakan pembicaraan damai di Doha, Qatar, meskipun terlihat tidak ada kemajuan, sementara pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meninjau rencananya untuk proses perdamaian dan penarikan pasukan.

Tiga Pekerja Media Tewas

Pada hari Selasa (2/3), tiga perempuan karyawan media dari sebuah stasiun TV swasta, berusia antara 18 hingga 20 tahun ditembak mati dalam perjalanan pulang di kota Jalalabad. Serangan itu kemudian diklaim oleh kelompok militan ISIS.

Nangarhar, yang berbagi perbatasan panjang dan rapuh dengan negara tetangga Pakistan, telah lama menjadi benteng utama pejuang ISIS. Militan yang bermarkas di sana telah merencanakan dan melancarkan pemboman di seluruh negeri, terutama ibu kota Afghanistan, Kabul. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home