Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:23 WIB | Rabu, 01 Juli 2020

Studi: COVID-19 Parah Bisa Menyebabkan Komplikasi Stroke

Virus corona (COVID-19). (Foto ilustrasi: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Sebuah studi pendahuluan terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 telah menemukan penyakit ini dapat merusak otak, menyebabkan komplikasi seperti stroke, peradangan, psikosis dan gejala mirip demensia pada beberapa kasus yang parah.

Temuan ini adalah pandangan terperinci pertama tentang sejumlah komplikasi neurologis COVID-19, kata para peneliti, dan menggarisbawahi perlunya penelitian yang lebih besar untuk menemukan mekanisme di belakangnya dan membantu pencarian perawatan.

“Ini adalah potret penting dari komplikasi COVID-19 terkait otak pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Sangat penting bagi kami untuk terus mengumpulkan informasi ini untuk benar-benar memahami virus ini sepenuhnya,” kata Sarah Pett, seorang profesor di University College London yang ikut memimpin penelitian ini.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry pada hari Kamis, melihat secara rinci pada 125 kasus dari seluruh Inggris. Peneliti utama, Benedict Michael, dari Liverpool University, mengatakan penting untuk dicatat bahwa itu berfokus pada kasus yang parah.

Data dikumpulkan antara 2 April dan 26 April, ketika penyakit ini menyebar secara eksponensial di Inggris.

Komplikasi otak yang paling umum terlihat adalah stroke, yang dilaporkan pada 77 dari 125 pasien. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pada pasien usia di atas 60 tahun, dan sebagian besar disebabkan oleh bekuan darah di otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.

Studi ini juga menemukan bahwa 39 dari 125 pasien menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan kondisi mental yang berubah. Dari jumlah tersebut, sembilan memiliki disfungsi otak yang tidak spesifik, yang dikenal sebagai ensefalopati, dan tujuh mengalami peradangan otak, atau ensefalitis.

Michael mengatakan temuan itu merupakan langkah awal yang penting untuk mendefinisikan efek COVID-19 pada otak. "Kami sekarang membutuhkan penelitian terperinci untuk memahami mekanisme biologis yang mungkin terjadi... sehingga kami dapat mengeksplorasi potensi perawatan," katanya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home