Loading...
DUNIA
Penulis: Kaviel Alawy 16:59 WIB | Selasa, 09 Agustus 2016

Turki Menahan 10 Turis Asing Terkait dengan Gulen

Gulen yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania telah membantah terlibat dalam kudeta 15 Juli (Foto: AP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki telah menangkap sedikitnya sepuluh turis asing yang dicurigai mempunyai hubungan dengan Fethullah Gulen, kata Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus kepada wartawan usai pertemuan kabinet hari Senin (8/8).

Setidaknya empat dari mereka telah ditahan dan sedang menunggu persidangan. Seorang turis yang telah lebih dulu ditangkap pada hari Sabtu (6/8) telah dibebaskan. Setidaknya ada satu turis yang masih buron.

Kurtulmus tidak memberikan rincian tentang asal negara mereka, tapi menurutnya jumlah orang asing yang ditahan bisa meningkat seiring penyeledikan yang mendalam.

Pemerintah Turki melakukan pembersihan besar-besaran kepada para pengikut Fethullah Gulen. Gulen dituduh sebagai otak dari kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu. Namun dirinya telah membantah terlibat.

Hampir 18.000 orang telah ditahan dalam aksi pembersihan itu, sebagian besar dari militer. Puluhan ribu orang telah dipecat dari pekerjaan mereka di lembaga peradilan, media, pendidikan, kesehatan, militer dan pemerintah daerah.

Pembersihan besar-besaran telah mengingatkan negara-negara Eropa yang masih berdiam diri. Presiden Recep Tayyip Erdogan telah marah mengeluhkan kurangnya dukungan dari sekutu Turki.

Pada hari Minggu (7/8), Turki menggelar unjuk rasa massal di Istanbul untuk mengecam kudeta, yang mana dua pemimpin partai oposisi utama menghadiri untuk menunjukkan kesatuan.

Sebanyak 5 juta orang menghadiri unjuk rasa yang meminta AS mengekstradisi dan mengembalikan Gulen ke Turki untuk menghadapi pengadilan. Turki juga mendesak untuk mengekstradisi pendukung Gulen lainnya yang berada di AS.

“Saya tidak ragu bahwa pejabat AS akan meninjau sikap mereka kepada Gulen,” kata Kurtulmus. Entah mereka akan terus melindungi tiga atau lima bandit, atau mereka akan bertindak yang mungkin akan memenangkan hati bangsa yang berisi 79 juta orang.”

Kurtumulus mengatakan bahwa pemerintah tidak percaya bahwa gerakan Gulen akan memicu kudeta lainnya, tapi tidak menutup kemungkinan tindakan sabotase oleh para pengikutnya terjadi lagi (termasuk serangan cyber). Turki telah mengambil langkah-langkah untuk melawan berbagai kemungkinan ancaman.

“Saya bisa yakin mengatakan bahwa tidak ada lagi ancaman kudeta lainnya,” kata Kurtumulus. “Tapi organisasi ini akan terus mengambil tindakan untuk menyakiti Turki.”

Pada hari Senin (8/8), Kurtumulus juga mengumumkan bahwa pemerintah telah mengambil keputusan untuk membatalkan cuti semua pegawai negeri yang memaksa mereka untuk kembali dari liburannya atau membatalkan rencana perjalanannya. (kav/alarabiya)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home