Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:07 WIB | Minggu, 04 Juni 2017

Umat Beragama Palangka Raya Saling Membersihkan Tempat Ibadah

Warga lintas agama saat membersihkan masjid di Palangka Raya, Jumat (2/6). (Foto: tabengan.com)

PALANGKA RAYA, SATUHARAPAN.COM - Warga Muslim Kota Palangka Raya dan anggota TNI pada Minggu (4/6) pagi bekerja bakti membersihkan gereja dan pura di kota itu.

Masyarakat umum, anggota organisasi masyarakat dan mahasiswa Muslim peserta kegiatan itu membantu membersihkan 11 gereja dan satu pura yang ada di "Kota Cantik" Palangka Raya.

Sebelumnya ratusan peserta dari Prajurit TNI, tokoh dan pemuda lintas agama, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Kaharingan, melaksanakan kegiatan membersihkan 12 Masjid di Kota Palangka Raya pada Jumat (2/5).

“Ini inisiatif masyarakat nonmuslim. Ini bukti kebersamaan tidak hanya di mulut tapi dipraktikkan dan diaplikasikan,” kata Komandan Komando Resor Militer 102 Panju Panjung Kolonel Arm M Naudi Nurdika selaku fasilitator kegiatan, seperti dikutip media setempat, tabengan.com, Jumat (2/6).

Ketua Majelis Jemaat GKE Yerusalem, Pendeta Hotman Tua Purba, menyambut baik pelaksanaan kegiatan membersihkan gereja dan pura tersebut.

"Kami sangat berbahagia dan menyambut hangat saudara-saudara kami dari umat Muslim yang datang ke Gereja kerja bakti. Ini menunjukkan cinta kasih antara kami dilakukan dengan tulus," kata Pendeta Hotman Tua Purba, Minggu (4/6).

Kepala Penerangan Korem Mayor Inf Mahsun Abadi mengatakan acara ini untuk memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni.

"Kita tahu Indonesia terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama yang harus kita syukuri. Perbedaan adalah anugerah yang harus disyukuri dan perbedaan bukan penghalang pemersatu bangsa. Perbedaan adalah pemersatu yang intens seperti pelangi yang muncul usai hujan," kata Mahsun Abadi.

Kepala Staf Komando Resor Militer 102 Pjg, Letkol Kav Enda Mora Harahap, menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengamalan Pancasila.

"Ini juga wujud masyarakat dalam melaksanakan dan menjaga falsafah huma betang yang mana perbedaan bukan halangan dan hambatan untuk bersatu," kata dia.

"Jika kita kuat maka kita bisa antisipasi segala bentuk provokasi yang ingin memecah belah masyarakat. Mari kita junjung falsafah huma betang yang mencerminkan persatuan dan persamaan di tengah perbedaan," katanya.

Menurut dia kegiatan serupa juga dilakukan di daerah lain di Kalimantan Tengah. (antaranews.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home