Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 19:19 WIB | Kamis, 23 Mei 2013

Umat Buddha memulai Prosesi Waisak 2557 Saka

Sumber air Umbul Jlumprit Temanggung dan api alam di Mrapen, Grobogan. (foto: walubi.org.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Umat Buddha di Indonesia, hari Kamis (23/5) ini memulai rangkaian acara menyambut Waisak tahun 2013 (2557 saka).

Hari Kamis ini ratusan Bhiksu / Bhikkhu melakukan perjalanan dengan membawa mangkok dana, disebut pindapata untuk memberi kesempatan umat berdana kepada Bhiksu / bhikkhu yang di sepanjang Jalan Pemuda, Magelang, Jawa Tengah.

Di samping itu, dua hari sejak kemarin, Panitia menggelar bakti kemanusiaan di pelataran candi Borobudur dengan pengobatan mata, gigi, operasi katarak, dan  bedah minor untuk warga masyarakat di sekitar candi Borobudur.

Panitia Waisak tahun ini melibatkan Perwakilan Umat Buddha (Walubi) dan umat Buddha lain di luar Walubi. Menurut Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama, A. Joko Wuryanto, seperti diberitakan walubi.or.id, Jumat 24/5) besok akan dilakuklan pengambilan air di Umbul Jumprit di daerah Temanggung dan pengambilan api di Merapen, Grobogan.

Air dari Umbul Jumprit dan api alam dari Mrapen itu akan di bawa ke Candi Mendut yang terletak di sisi timur candi Borobudur.

Puncak acara akan dilakukan pada Minggu (25/5) di Pelataran candi Borobudur. Acara tersebut akan dimulai oleh umat bersama para Bhikkhu / bhiksu dari pelataran candi Mendut. Mereka akan menunggu detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 11.24.39 siang, untuk kemudian melanjutkan prosesi berjalan kaki dari candi Mendut menuju candi Borobudur.

Acara puncak akan dilakukan pada Minggu malam hari dengan doa bersama di pelataran candi Borobudur. Dengan dipimpin para bhikkhu mereka berkeliling memanjatkan doa sambil membawa lilin kecil dan meletakan di mandala Borobudur. Penutupan rencananya dilakukan dengan melepaskan lampion sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Luhur.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home