Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:37 WIB | Selasa, 22 Mei 2018

Waspadai Diet Puasa Intermitten Berisiko Diabetes

Ilustrasi. Diet Intermitten (Puasa). (Foto: healthcentral.com)

BARCELONA, SATUHARAPAN.COM – Jika Anda melakukan diet intermitten atau diet puasa untuk mengurangi berat badan, Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena diabetes,  menurut sebuah penelitian baru.

Puasa intermitten, yang biasanya melibatkan puasa tidak makan dan minum  selama 16 jam setiap hari, atau puasa selama 24 jam dua kali seminggu, adalah salah satu tren kesehatan dan kebugaran yang paling populer, terutama di antara mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Para peneliti menemukan, bahwa diet puasa dapat membantu  menurunkan berat badan. Namun puasa juga dapat mengganggu kerja insulin yang merupakan hormon pengatur gula yang dapat meningkatkan risiko diabetes.

Temuan yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Endokrinologi, ECE 2018, di Barcelona,  menunjukkan bahwa diet berbasis puasa, dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan jangka panjang.

Para peneliti menyarankan, agar perlu pertimbangan yang cermat sebelum memulai program penurunan berat badan tersebut.

 “Ini adalah studi pertama, yang menunjukkan bahwa, diet puasa intermiten, dapat merusak pankreas dan mempengaruhi fungsi insulin pada individu sehat normal, yang dapat menyebabkan diabetes dan masalah kesehatan yang serius," kata Ana Bonassa dari Universitas Sao Paulo di Brasil yang dilansir dari financialexpress.com.

Demi mendapatkan hasil yang akurat, periset memeriksa efek dari diet puasa ini setiap harinya.

Peneliti melihat efek pola diet ini dari berat badan, tingkat radikal bebas, dan fungsi insulin normal pada tikus dewasa selama tiga bulan.

Selama periode penelitian, periset menemukan peningkatan jumlah jaringan lemak di perut tikus, meskipun berat badan dan asupan makanan tikus menurun.

Sel-sel pankreas yang melepaskan insulin juga menunjukkan kerusakan.  Peningkatan kadar radikal bebas dan penanda resistensi insulin turut terjadi selama penelitian.

Menurut Ana Bonassa, kemungkinan resistensi insulin sudah terjadi pada orang yang menerapkan pola diet ini.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home