Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 11:03 WIB | Rabu, 28 September 2016

WEF: Peringkat Daya Saing Global RI Melorot ke Urutan 41

Ilustrasi (Foto: rappler.com)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM -  Peringat indeks daya saing global Indonesia melorot ke urutan ke-41 untuk periode 2016-2017, dari urutan ke-37 pada periode 2015-2016, menurut Global Competitiveness Index (GCI) yang dibuat oleh World Economic Forum (WEF).

Di sisi lain, India melonjak ke urutan ke-39, melesat 16 tingkat dari posisi ke-55 sebelumnya. Negara dari Asia Selatan ini merupakan bintang dan mencapai peningkatan terbesar tahun ini, menurut Forum yang berbasis di Jenewa itu.

Menurut Nikkei Asian Review, indeks yang memeringkat 138 negara ini, menilai berbagai aspek seperti lembaga, infrastruktur dan lingkungan ekonomi makro serta kesehatan dan pendidikan dasar. Swiss menduduki puncak GCI untuk tahun kedelapan berturut-turut sementara Jepang mengamankan posisi kedelapan dibandingkan dengan keenam tahun lalu.

 

Indonesia dinilai baik dalam hal pengembangan keuangan (42, naik tujuh peringkat), tetapi hanya berada di peringkat 100 di bidang kesehatan dan pendidikan dasar, di posisi 108 dalam efisiensi pasar tenaga kerja dan di posisi 91 dalam kesiapan teknologi. Dikatakan pula bahwa hanya seperlima dari populasi yang menggunakan internet, hanya satu koneksi broadband untuk setiap 100 orang.

Sementara India mendapat pujian atas reformasi baru-baru ini yang berfokus pada peningkatan lembaga-lembaga publik, membuka perekonomian untuk investor asing dan perdagangan internasional, dan meningkatkan transparansi dalam sistem keuangan.

India melesat melampaui Indonesia yang turun empat peringkat dan Filipina yang jatuh 10 peringkat.

Filipina mengalami kemunduran terutama karena dianggap bermasalah dalam efisiensi birokrasi pemerintahan, korupsi dan ketersediaan infrtastruktur yang tidak memadai.

India dianggap hebat, dan kredit poin diberikan kepada Perdana Menteri Narendra Modi. Di tengah perlambatan global, India tetap merupakan ekonomi utama yang tumbuh paling cepat. ekonomi negara itu tumbuh 7,6 persen untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Maret, sementara tahun sebelumnya mencatat pertumbuhan 7,2 persen.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home