Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:08 WIB | Rabu, 27 Juni 2018

1.785 Pengawas Pantau Pemungutan Suara di Bogor

Ilustrasi. Mahasiswa melakukan teatrikal ketika menggelar aksi Lawan Politik Uang di Jalan Urip Sumoharjo Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/6/2018). Mereka mengajak warga menolak praktik politik uang untuk membeli hak pilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Rabu (27/6/2018). (Foto: Antaranews.com/Maulana Surya)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bogor mengerahkan 1.785 pengawas, untuk memantau pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah pada Rabu (27/6).

"Jumlah TPS di Kota Bogor ada 1.785 TPS, kami menempatkan satu pengawas di setiap TPS," kata Ketua Panwaslu Kota Bogor Yustinus Eliyas.

Selain menempatkan petugas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), Yustinus mengatakan, Panwaslu berkoordinasi dengan Polisi dan TNI untuk mencegah terjadinya praktik politik uang.

Ia mengatakan, penemuan pelanggaran semacam praktik politik bisa membatalkan pencalonan peserta pemilihan wali kota dan wakil wali kota.

Yustinus menambahkan pula bahwa selama tahapan pelaksanaan pilkada serentak berlangsung, Panwaslu Kota Bogor memproses tiga pelanggaran yang dilakukan oleh aparat pemerintah, dua pelanggaran dilakukan oleh lurah dan satu oleh direktur utama rumah sakit.

"Di tingkat lurah sedang dalam proses yakni Kelurahan Batu Tulis, kita berikan teguran dan peringatan keras. Begitu juga direktur rumah sakit Kota Bogor," katanya.

Kasus yang terbaru melibatkan Lurah Babakan, yang mengunggah ke media sosial, ajakan memilih pasangan calon.

Yustinus mengatakan, Panwaslu telah menegaskan kepada aparatur sipil negara, prajurit TNI dan Polri bahwa perilaku ketidaksengajaan semacam itu melanggar Undang-Undang No 5 Tahun 2014.

"Kalau Panwaslu tidak melakukan penindakan, akan menjadi pelanggaran kode etik bagi Panwaslu," katanya.

Ia mengatakan, dalam pengawasan Panwaslu telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan TNI untuk memproses setiap pelanggaran, dan petugas Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang siaga setiap 24 jam di kantor Panwaslu.

"Kami juga selalu berkoordinasi dengan KPU dalam berbagai hal, kalau ada langkah yang bisa kami bantu, supaya proses pemilihan ini berjalan lancar," katanya.

Yustinus menambahkan, proses pemungutan suara di Kota Bogor hari ini diawasi langsung oleh Bawaslu dan perwakilan 11 negara, yang meninjau langsung pemungutan suara di TPS.

Bawaslu dan perwakilan pengamat dari 11 negara meninjau pemungutan suara di TPS 31 Kecamatan Bogor Utara, serta TPS 01 dan 02 Kecamatan Tanah Sareal.

"Rombongan juga akan mengecek pencoblosan di Kecamatan Bogor Tengah yakni TPS yang ada di dalam Lapas Paledang," kata Yustinus.

Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bogor tahun ini, diikuti oleh pasangan Achmad Ru'yat-Zaenul Mutaqin yang diusung PKS, PPP, dan Gerindra, Edgar Suratman-Syefwelly Ginanjar yang maju dari jalur independen atau perseorangan, petahana Bima Arya Sugiarto dan Dedie A Rachim yang didukung koalisi Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, dan Hanura, serta pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dadang Danubrata dan Sugeng Teguh Santoso.(Antaranews.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home