Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:23 WIB | Jumat, 17 Februari 2017

22 Pengusaha Swedia Jajaki Investasi di Indonesia

Delegasi yang dipimpin Menteri Koordinasi Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan ke Indonesia tersebut melihat secara langsung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat di BKPM dalam kunjungannya ke kantor BKPM, hari Kamis (16/2). (Foto: BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 22 pengusaha yang mewakili 15 perusahaan dari Swedia berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam kunjungannya ke kantor BKPM, hari Kamis (16/2), delegasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan ke Indonesia tersebut melihat secara langsung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat di BKPM.

Dalam kunjungan tersebut hadir beberapa perusahaan terkemuka asal Swedia yang bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi informatika (IT), kelistrikan serta sektor energi terbarukan. Selain Menteri Ibrahim Baylan, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Bismarck Skoog juga turut mendampingi delegasi misi investasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong (Tom) merespons positif kunjungan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Swedia tersebut ke Indonesia.

"Investasi dari Swedia tercatat dalam lima tahun terakhir mencapai USD 12,4 juta. Angka ini tentu diharapkan dapat semakin meningkat seiring dengan peningkatan pemahaman investor Swedia terhadap kondisi yang ada di Indonesia," kata Tom, hari Kamis (16/2).

Menurut Tom, sektor-sektor yang diminati oleh perusahaan-perusahaan Swedia tersebut cukup prospektif dan menjadi prioritas pemerintah.

"Untuk energi terbarukan, pemerintah menargetkan porsi energi terbarukan bisa mencapai 10-16 persen dari total energi mix pada tahun 2019," katanya.

Tom menambahkan bahwa sektor energi terbarukan di Indonesia tumbuh mencapai 11,2 persen per tahun disumbang oleh tenaga angin 45,4 persen, geothermal 21,5 persen serta bio energi 18,5 persen.

"Swedia sebagai salah satu negara yang tergolong maju dalam energi terbarukan diharapkan dapat menanamkan modalnya di Indonesia," ungkapnya.

Sementara Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Himawan Hariyoga, menyampaikan bahwa upaya untuk menarik investasi berkualitas akan terus dilakukan.

"Dalam rangkaian kunjungan ke BKPM, kami juga langsung mempertemukan investor Swedia dengan 12 perusahaan Indonesia dalam forum matchmaking," jelasnya.

Kunjungan yang dilakukan oleh delegasi Swedia difasilitasi oleh KBRI Stockholm serta kantor perwakilan BKPM di London (IIPC). Hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia Bagas Hapsoro, serta Pembantu Pejabat Promosi Investasi IIPC London Theopita Tampubolon.

Penerimaan misi investasi Swedia  tersebut merupakan upaya pemasaran untuk mendukung  pencapaian target investasi tahun 2017 yang dipatok pada angka Rp 678,8 triliun.  Selain itu, BKPM juga akan melakukan kegiatan pemasaran Regional Investment Forum (RIF) di Bali pada tanggal 23 November 2017 yang akan mengundang investor asing serta perusahaan-perusahaan dalam negeri.

Kegiatan RIF tersebut akan digelar back to back dengan dengan kegiatan dua kegiatan BKPM lainnya yakni Peluncuran Perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) (22 Februari 2017) serta Rakornas BKPM (24 Februari 2017) yang akan dihadiri oleh 500-an pejabat Penanaman Modal daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. (PR)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home