Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:07 WIB | Kamis, 20 Februari 2014

260.000 Pohon Buah di Malang Rusak Akibat Erupsi Kelud

Kondisi tanaman milik warga di Desa Pandansari Ngantang Malang pada Rabu (19/2) yang mengering akibat disapu awan panas dan hujan batu pada Kamis (13/2). (Foto: Wawuk Kristian Wijaya)
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 260.000 pohon berbagai jenis buah-buahan di Kabupaten Malang, Jawa Timur rusak oleh abu pasir vulkanik erupsi Gunung Kelud, sehingga petani mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
 
Bupati Malang Rendra Kresna pada Kamis (20/2), mengakui guyuran hujan abu vulkanik Gunung Kelud mulai Kamis (13/2) malam telah meluluhlantakkan tanaman buah milik warga di Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon.
 
"Data sementara yang masuk saat ini sedikitnya 260.000 pohon berbagai jenis buah-buahan itu mati, bahkan kering kerontang dan otomatis tidak bisa dipanen. Padahal, pohon apel sudah memasuki musim panen," kata Rendra Kresna yang sejak pagi sudah berada di lokasi Posko Pengungsian warga di Kecamatan Pujon.
 
Selain pohon apel, sejumlah pohon buah-buahan lainnya, seperti kelengkeng, durian, alpukat, rambutan, nangka, maupun strowberi yang ada di tiga kecamatan terdampak erupsi Gunung kelud tersebut juga rusak parah dan tidak bisa dipanen sama sekali.
 
Nominal kerugian sementara akibat gagal panen buah-buahan tersebut sekitar Rp 24,5 miliar. Padahal, komoditas buah-buahan menjadi salah satu penopang utama perekeonomian dan penghasilan warga di tiga kecamatan terdampak erupsi itu.
 
Menurut Rendra, luasan lahan, jumlah pohon buah-buahan yang rusak maupun nominal kerugian tersebut amsih bisa bertambah karena saat ini terus dilakukan "update" data dari Dinas Pertanian dan per kebunan Kabupaten Malang serta laporan dari warga. 
 
Kecamatan Ngantang merupakan penghasil buah durian dan alpukat yang cukup besar di Kabupaten Malang, sedangkan Kecamatan Kasembon merupakan penghasil buah rambutan, nangka dan kelengkeng. Sementara Kecamatan Pujon adalah penghasil buah strowberi dan apel.
 
Selain lahan buah-buahan yang menjadi korban erupsi, lahan pertanian padi dan sayur-sayuran yang luasnya mencapai belasan ribu hektare di tiga kecamatan itu juga rusak dan dipastikan gagal panen.
 
"Karena daerah sentra penghasil sayur-sayuran terdampak erupsi, harga sayur mayur di pasaran jadi mahal, bahkan jarang bisa ditemui di pasaran," ujar Rendra.
 
Akibat erupsi dan lahar dingin Gunung Kelud, tiga kecamatan di Kabuapten Malang, yakni Kecamatan Ngantang, Kasembon dan Pujon luluh lantak. Namun, dari wilayah terdampak erupsi tersebut, termasuk Blitar dan Kediri, yang paling parah adalah Kecamatan Ngantang.
 
Selain sektor pertanian yang hancur, infrastruktur jalan dan jembatan, ribuan rumah warga dan puluhan fasilitas umum serta sarana pendidikan juga banyak yang rusak parah. 
 
"Mudah-mudahan kondisi ini segera pulih, infrastruktur, sektor pertanian sebagai penopang perekonomian warga, rumah-rumah penduduk dan sarana pendidikan yang rusak juga segera kami perbaiki. Kami berharap semua pihak, baik masyarakat, TNI-Polri, relawan maupun petugas bisa bahu membahu membangun kembali wilayah yang terkena dampak erupsi," kata Rendra. (Ant)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home