Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:44 WIB | Sabtu, 01 Mei 2021

Afghanistan, Serangan Bom di Sebuah Wisma Bunuh 21 Orang

Polisi keamanan Afghanistan berjaga di depan rumah sakit di Kabul, Afghanistan, hari Jumat (30/4). Sebuah truk bom bunuh diri yang dahsyat menghantam sebuah wisma di Afghanistan timur pada hari Jumat, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai sebanyak 90 orang. (Foto: AP/Rahmat Gul)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Jumlah korban tewas akibat serangan bom truk bunuh diri yang melanda sebuah wisma di Afghanistan timur naik menjadi 21 dan sebanyak 90 lainnya luka-luka, kata para pejabat hari Sabtu (1/5).

Belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas pemboman hari Jumat (30/4) larut malam di Pul-e-Alam, ibu kota Provinsi Logar. Tidak ada indikasi mengapa wisma tersebut menjadi sasaran. Di Afghanistan, wisma adalah penginapan yang sering disediakan secara gratis oleh pemerintah, biasanya untuk orang miskin, pelancong dan pelajar.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dengan cepat menyalahkan Taliban. Namun belum ada tanggapan dari pihak Taliban.

Serangan itu terjadi pada malam tanggal secara resmi yang ditetapkan untuk dimulainya penarikan terakhir pasukan Amerika Serikat dan NATO dari Afghanistan. Taliban, yang menuntut agar semua pasukan AS ditarik keluar dari Afghanistan pada 1 Mei, belum menawarkan jaminan apa pun bagi keselamatan pasukan yang berangkat.

Tidak ada indikasi pemboman itu terkait dengan penarikan dan tidak ada pasukan AS atau NATO di Provinsi Logar.

Hasib Stanikzai, kepala dewan Provinsi Logar, mengatakan bahwa pada saat penyerangan, sekelompok polisi setempat sedang menginap di wisma, menunggu transportasi pulang. Ruangan lain ditempati oleh siswa dari distrik yang lebih terpencil yang datang ke ibu kota provinsi untuk ujian masuk universitas.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, mengatakan serangan itu sedang diselidiki dan atap wisma itu runtuh akibat pemboman itu. Ada kekhawatiran mayat bisa terperangkap di bawah puing-puing, katanya.

Setelah 20 tahun, Washington mengakhiri "perang lama" di Afghanistan. Mulai hari Sabtu (1/5), sisa 2.500 hingga 3.500 tentara Amerika akan mulai meninggalkan negara itu, untuk sepenuhnya keluar paling lambat 11 September.

Penarikan itu dilakukan di tengah kebangkitan kembali Taliban, yang menguasai lebih dari separuh Afghanistan. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home