Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 15:24 WIB | Jumat, 26 Agustus 2016

Agenda Pertunjukan Akhir Pekan 27 – 28 Agustus

B-Brave, boyband populer keluaran The X-Factor 2013 Belanda, tampil di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 19.30. (Foto: themusicofnow.com)

SATUHARAPAN.COM – Semarak memperingati ulang tahun Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia masih terasa di penghujung bulan Agustus ini.

Selain pertunjukan musik lagu-lagu perjuangan, pertunjukan musik lain dan aneka hiburan, hadir pameran karya seni yang menghadirkan galeri dan seniman dunia dari 11 negara mulai dari Australia hingga Amerika.

Berikut pilihan Redaksi satuharapan.com tempat-tempat hiburan yang menghadirkan pameran dan pertunjukan yang dapat menemani pencinta seni dan hiburan di Jabodetabek melewatkan akhir pekan ini. 

Erasmus Huis: Konser Musik  B-Brave

Pada Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 19.30, Pusat Kebudayaan Belanda, yang lebih dikenal dengan nama Erasmus Huis, di Kuningan, Jakarta Selatan, mempersembahkan konser  musik  B-Brave.

B-Brave adalah boyband asal Belanda, terdiri atas lima personel, yakni Cassius, Dioni, Kaj, Jai, dan Samuel, yang terbentuk sebelum bertarung dalam ajang The X-Factor 2013.

B-Brave keluar sebagai pemenang ketiga, dan berhasil menandatangani kontrak dengan Sony Music Netherlands, yang menjadikan mereka boyband terbesar di Belanda.

Mereka pernah meraih Nickelodeon's Kids' Choice Awards Favorite Act Belanda/Belgia selama dua tahun berturut-turut, yang merupakan prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya. Pada tahun 2016, untuk ketiga kalinya mereka dinominasi kembali.

Selain tampil di Erasmus Huis, B-Brave dijadwalkan tampil di Auditorium Radio Republik Indonesia, Semarang, pada 29 Agustus,  pukul 19.30.

Pertunjukan di Jakarta dan Semarang tidak dipungut biaya masuk.

Galeri Indonesia Kaya: Konser “The Heritage”

Pada Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 15.00,Galeri Indonesia Kaya di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat, mempersembahkan konser “The Heritage” yang menghadirkan Gabriel Harvianto dan Wishnu Dewanta.

Konser kecil bertajuk "The Heritage" untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2016 itu, akan diisi lagu-lagu nasional warisan budaya Indonesia. Lagu-lagu merupakan komposisi orisinal dari Wishnu Dewanta, akan dibawakan dengan konsep chamber orchestra dengan aransemen baru, percampuran antara musik modern dan tradisional.

Turut berpartisipasi dalam acara itu antara lain Bellevoix Chamber Orchestra, Yuyun Arfah, Lifia Laeticia, dan grup vokal Ghataka. Acara itu diharapkan dapat memberikan suguhan penampilan yang baik bagi masyarakat Indonesia dengan merasakan kembali keindahan lagu-lagu Nusantara dengan karakteristiknya yang begitu kaya.

Gabriel Harvianto mendalami vokal sejak usia 8 tahun bersama almarhum Elfa Secioria, di Bandung dan Jakarta. Ia tergabung dalam Elfa’s Jazz & Pop Singers dan mengikuti festival paduan suara di beberapa negara dari tahun 2000-2008. Instruktur vokal sejak tahun 2002 hingga sekarang ini tercatat telah mengikuti beberapa produksi musikal: Musikal Laskar Pelangi (2010-2012), Drama Musikal Sangkuriang (2013), Drama Musikal Gita Cinta (2013), Drama Musikal Timun Mas (2013), Musikal Tresna (2014).

Ketertarikan Wishnu Pamungkas Dewanta pada bidang musik kemudian membuatnya yakin untuk terjun langsung mendalami musik. Pada tahun 2012 ia diterima di Conservatory of Music peminatan komposisi musik. Ia pun aktif dalam berbagai kegiatan di fakultas ataupun luar fakultas, dengan membentuk sebuah chamber strings bernama Stringtronic (2012) dan chamber orchestra bernama Bellevoix Orchestra (2013). Ia juga pernah berkecimpung menjadi music director dalam drama musikal The Chronicles of Pinocchio and Mulan yang diselenggarakan Departemen of Art pada 2014.

Goethe-Institut Bandung: Pertunjukan Film

Pada Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 15.00, Goethe-Institut Bandung menggelar pertunjukan film Salju Kemarin, bertempat di  Selasar Sunaryo Art Space, di Bukit Pakar Timur No 100 Bandung.

Salju Kemarin adalah film menegangkan mengenai tercerai-berainya sebuah keluarga antara Jerman dan Israel akibat holocaust. Berkat generasi cucu, keluarga itu dapat kembali bersatu.

Film produksi 2012-2013 ini garapan sutradara Yael Reuveny, berwarna, 96 menit.

Penonton tidak dipungut biaya masuk.

Galeri Indonesia Kaya: Konser Simfoni Negriku

Pada hari Minggu, 28 Agustus 2016, pukul 15.00, Galeri Indonesia Kaya mempersembahkan “Ruang Kreatif: Di Balik Konser Simfoni Negriku” menampilkan Addie MS.

Addie MS adalah sosok di balik Twilite Orchestra yang terbentuk 25 tahun lalu. Banyak pencapaiannya yang sangat berguna bagi bangsa ini, seperti merekam lagu kebangsaan Indonesia Raya dan beberapa lagu nasional lain dalam album Simfoni Negeriku, yang sampai saat ini masih selalu berkumandang di berbagai acara dan perayaan hari nasional. Addie juga membuat rekaman orkestrasi lagu-lagu daerah. Di bawah kepemimpinannya, Twilite Orchestra menjadi orkes simfoni Indonesia pertama yang tampil di Sydney Opera House dan di daratan Eropa, yakni di Berlin Jerman dan Bratislava Slowakia.

Di “Ruang Kreatif: Di Balik Konser Simfoni Negriku”, Addie MS akan berbagi kisah dan pengalaman mengenai proses kreatif dan tahapan yang telah dilakukannya bersama Twilite Orchestra, baik dalam proses pembuatan album serta konser Simfoni Negriku yang tentunya bertujuan agar lagu kebangsaan, lagu-lagu nasional dan daerah Indonesia dapat dinikmati dan dihayati dari generasi ke generasi.

Bazaar Art Jakarta 2016: Art Fair Terbesar di Indonesia

Pada 26 – 28 Agustus, untuk ke delapan kalinya, Majalah Harper's Bazaar Indonesia kembali menggelar Bazaar Art Jakarta, berlokasi di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta Selatan.

Bazaar Art Jakarta, art fair terbesar di Indonesia tahun ini menghadirkan galeri dan seniman dunia dari 11 negara mulai dari Australia hingga Amerika.

Pada penyelenggaraan tahun ini, Bazaar Art Jakarta telah mencatat sejumlah pencapaian, di antaranya dengan meningkatnya jumlah galeri terkemuka internasional dan Indonesia yang berpartisipasi, seperti dikemukakan Soetikno Soedarjo, CEO MRA Group. Bazaar Art Jakarta digagas untuk memberikan inspirasi bagi industri gaya hidup dan masyarakat pencinta seni kontemporer.

Tahun ini, Bazaar Art Jakarta memperkenalkan Vivi Yip, pemilik galeri dan pencinta seni, selaku Fair Director. Pengalamannya sebagai South East Asian Paintings Specialist and Indonesia Representative di Sotheby's selama 10 tahun, mendirikan Vivi Yip Art Room, serta menaungi komunitas seniman muda, Young Indonesian Contemporary Artists (YICA), pastinya akan mengembuskan angin segar pada pergelaran tahun ini.

Kolektor internasional dari berbagai negara seperti Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Taiwan, menyemarakkan Bazaar Art tahun ini, di samping Art Performance yang melibatkan tubuh seniman, tubuh representasi, dan interaksi dengan publik.

Tahun ini, interaksi dengan publik berbagai kalangan usia pun akan ditingkatkan lewat menggambar, melukis, membuat mural, screen printing, dan seni patung. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home