Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:53 WIB | Minggu, 13 Desember 2015

Ahli Indonesia, Benedict Anderson Meninggal Dunia

Salah satu buku yag ditulis oleh Benedict Anderson. (Foto: bbc.com)

MALANG, SATUHARAPAN.COM – Peneliti dan pengamat Indonesia, Benedict Richard O’Gorman Anderson meninggal dunia di Batu, Malang Jawa Timur pada Sabtu (12/12) pukul 11.30 WIB. Saat ini, jenazah disemayamkan di Surabaya.

Kabar duka tersebut berasal dari akun Twitter dan Facebook resmi penerbit Marjin Kiri yang akan meluncurkan buku  Anderson di Indonesia berjudul “Di Bawah Tiga Negara”.

Dalam akun Facebooknya, penerbit Marjin Kiri, mengatakan bahwa, Anderson "meninggal dunia dini hari tadi di sebuah hotel di daerah Batu, Malang, saat beristirahat sehabis...berjalan-jalan."

Pria yang lahir di Kunming RRT 79 tahun yang lalu itu rencananya akan hadir dalam peluncuran bukunya. Bahkan, pada Kamis (10/12) dia sempat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia tentang “Anarkisme dan Sosialisme”.

Anak angkat Anderson, Wahyu Yudistira mengatakan Anderson tak punya penyakit khusus.

“Usianya sudah lanjut, capek saja, kelelahan,” kata dia seperti yang dilansir dari bbc.com pada Minggu (13/12).

Menurut Wahyu, Anderson berada di Jawa Timur untuk berjalan-jalan, bernostalgia di tempat-tempat yang pernah dia kunjungi sebelumnya, seperti Museum Mpu Tantular di Sidoarjo atau Candi Belahan di Mojokerto.

Minggu pagi, jenazah Anderson dibawa ke Surabaya dari Malang, dan, sesuai permintaannya, Anderson ingin dikremasi dan abunya disebarkan di Laut Jawa.

"Keluarga sudah diberitahu. (Mereka) Diusahakan secepatnya ke Indonesia. Saya dan keluarga kami sedang mengurus keperluan untuk kremasi," kata Wahyu.

Semasa hidupnya, Anderson adalah pengkaji Asia Tenggara paling terkemuka di dunia. Bukunya, "Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism" adalah karya klasik dalam ilmu sosial dan ilmu politik.

Karya-karya Anderson lainnya termasuk Java in a Time of Revolution, Debating World Literature, dan Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia.

Anderson pernah dicekal pada masa Orde Baru, dan dia baru boleh kembali ke Indonesia pada 1999.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home