Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 20:04 WIB | Kamis, 11 September 2014

Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Diminta Tenang

Gunung Slamet mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Lapangan Desa Tuwel, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (11/9). Sejak Rabu (10/9) malam aktivitas Gunung Slamet meningkat drastis dengan tiga tiga kali letusan besar disertai luncuran lava pijar mencapai radius dua kilometer, yang mengakibat kebakaran hutan di dekat batas vegetasi. (Foto: Antara)

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan aktivitas Gunung Slamet cenderung meningkat. Jumlah letusan dan energi kegempaan Gunung Slamet meningkat, status tetap Siaga. Untuk itu masyarakat diimbau tidak boleh mendekati radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Meskipun sering terdengar gemuruh, suara dentuman, dan lontaran material dari Gunung Slamet, masyarakat di luar radius 4 kilometer diminta untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Menurut pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kamis (11/9) pukul 06.00 – 12.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut. Pada saat cerah, petugas PVMBG mengamati telah terjadi sembilan kali erupsi abu tebal berwarna hitam kecoklatan dengan ketinggian sekitar 500 – 1.000 meter serta terjadi lima kali muntahan lava pijar, yang menyebabkan kawasan hutan semak belukar di sebelah timur terbakar.

Kawasan hutan yang terbakar letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk karena berada sekitar 1,5 kilometer dari puncak. Muntahan lava pijar ini merupakan letusan tipe strombolian.

Selain itu, terdengar enam kali suara gemuruh dan sembilan kali suara dentuman, mulai dari dentuman sedang hingga dentuman kuat. Gempa juga terjadi beberapa kali, yakni 12 kali untuk gempa letusan, 101 kali gempa embusan, dan satu kali tremor harmonik. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home