Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:48 WIB | Jumat, 17 Januari 2014

Albert C Sutanto Harapkan Renang Terus Pecahkan Rekor di Asian Games

Para atlet renang Indonesia, Gede Siman Sudartawa, Ricky Anggawidjaja, dan Ressa Kania Dewi bergambar bersama Menpora Roy Suryo saat menghadiri pembukaan KRAPSI ke-35 Desember 2013. (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Albert Christiadi Sutanto (38), salah satu pelatih renang Indonesia berharap rekor akan terus pecah  di kolam renang seiring bergulirnya ajang yang lebih tinggi. Hal itu ia kemukakan pada Kamis (16/1) di Gedung KONI, Jakarta.

Albert hadir di Gedung KONI Pusat sebagai wakil dari PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) guna mendaftarkan para perenang yang terpilih ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebagai bagian dari pelatihan nasional (pelatnas) untuk menghadapi ajang Asian Games 2014 di Korea Selatan dan SEA Games 2015 di Singapura.

“Ya, kami memang mengharapkan rekor pecah terus. Semakin banyak pemecahan rekor, semakin maju dunia renang,” kata Albert, perenang pemegang rekornas yang aktif berlaga di era 2003 - 2004 itu.

Albert mengatakan Triady Fauzy Sidiq merupakan salah satu perenang yang sering memecahkan rekor, dan kemampuan Triady memecahkan rekor merupakan suatu hal yang belum pernah dicapai sebelumnya, bahkan oleh Albert sendiri.      

“Triady merupakan perenang di Asia Tenggara pertama yang catatan waktunya di bawah 50 detik, dan dia berlatih di dalam negeri," kata Albert.

Triady Fauzi Sidiq adalah perenang putra andalan Indonesia yang berpartisipasi pada Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) yang ke-35, pada 2013.

Pada SEA Games XXVII Myanmar cabang olahraga renang mengumpulkan 5 medali emas, 7 perak, dan 4 perunggu bagi kontingen Indonesia.

Menurut pemberitaan satuharapan.com sebelumnya, Jumat (13/12), Triady Fauzi Sidiq, mencatatkan prestasi gemilang pada renang gaya bebas 100 meter di Wunna Thekdi Pool Center, Naypyitaw. Ia berhasil menggenggam medali emas pada nomor 100 meter gaya bebas putra, dengan catatan waktu 49,99 detik.

Catatan waktu itu lebih cepat 1,211 detik dari rekor SEA Games sebelumnya atas nama perenang putra Malaysia, Daniel William Bego dengan catatan waktu 50,16.

Sementara pemecahan rekor sebelumnya terjadi saat dia memecahkan rekor 100 meter gaya bebas tersebut atas nama dirinya, setelah pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Palembang, Triady mencatatkan waktu 50,42 detik.

Namun demikian, Albert mengingatkan bukan hanya Triady yang diandalkan, karena PRSI menyodorkan sembilan nama ke Satlak Prima.

“Kami baru saja memberikan nama-nama atlet kepada Satlak Prima. Sembilan nama itu terdiri dari delapan putra dan satu putri," lanjut Albert.

Nama-nama yang dibawa oleh Triady antara lain I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor, Indra Gunawan, Triady Fauzy, Dennis Joshua Tiwa, Alexis Wijaya Omar, A Fadlan Prawira, Ricky Anggawidjaja (untuk putra), dan Ressa Kania Dewi (putri).

“Kami sebenarnya menginginkan ada empat orang dari putri, tetapi kalau policy dari Prima seperti itu, ya, mau nggak mau kita harus bisa ikuti juga,” kata Albert.

Satlak Prima menerapkan kebijakan para pelatih atau pengurus PB atau PP (Pengurus Besar atau Pengurus Pusat) menyetorkan nama-nama atlet berprestasi dari cabang olahraga tersebut ke Satlak Prima, dan nama-nama yang disetor haruslah nama-nama berprestasi di ajang multiolahraga sebelumnya.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home