Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 20:46 WIB | Jumat, 15 Januari 2016

Alissa Wahid Minta Pemerintah Berantas Bibit Intoleransi

Alissa Wahid, putri Almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Jumat (15/1). (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Alissa Wahid, putri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengatakan, pascaserangan teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Kamis (14/1), pemerintah harus memberantas secepatnya bibit-bibit intoleransi beragama.

“Aksi terorisme memang perlu segera diberantas, tapi ada persoalan yang sangat besar. Yaitu, intoleransi agama dalam masyarakat. Masyarakat itu sehari-hari selama ini sering dicuekin oleh pemerintah dan tidak ditindak begitu mengeluarkan hate speech. Padahal, ada undang-udangnya. Namun, ternyata itu tidak dipakai. Sekarang, kita tuntut pemerintah ‘ayo dong jangan saat ada aksi terorisme saja bereaksi, melainkan bibit-bibit intoleransi sendiri itu harus diberantas,’” kata Alissa Wahid, saat ditemui satuharapan.com, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Jumat (15/1).

Selain itu, kata Alissa dengan sekelompok warga Jakarta yang merasa prihatin atas kejadian tersebut dirinya menggalang gerakan #KamiTidakTakut itu sangat penting sekali karena tujuan teroris adalah menimbulkan ketakutan kepada rakyat dan negara.

“Itu penting sekali karena teroris memang bertujuan menimbulkan ketakutan kepada rakyat dan negara. Ini penting karena justru kita menunjukkan bahwa rakyat tidak takut dan aparat keamanan tidak takut,” kata dia.

Sementara itu, Alissa tidak setuju dengan istilah bobol kepada Badan Intelijen Negara (BIN) dan anggota intelijen atas kejadian di Thamrin, karena dia menilai gerakan kelompok terorisnya terbatas sehingga akses bahan kimia dan bahan peledaknya tidak cukup besar.

“Saya tidak yakin intelijen bobol karena saya melihat serangannya tidak terlalu besar karena gerakan kelompoknya terbatas sehingga akses bahan kimia dan lain-lain, bahan peledak itu mungkin tak cukup besar, tidak cukup mudah ekplosifnya tidak terlalu besar jelas ini suatu pelajaran bahwa kita belajar dari sini bahwa pemerintah, BIN perlu untuk memperbaiki sistemnya. Ya kalau bobol saya tidak setuju,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home