Loading...
INDONESIA
Penulis: Wiwin Wirwidya Hendra 09:09 WIB | Jumat, 26 April 2013

Aman dan Selamat Berkendara Motor

Mengenakan atribut lengkap adalah salah satu perilaku beretika pengendara motor. (dok. BlogSpot.com)

SATUHARAPAN.COM - Almarhum Sophan Sophiaan, Andre Maumaya (Direktur PT Adaro), kemudian yang baru saja terjadi, pendakwah Ustadz Jeffry Al Buchori, adalah sederet nama yang harus menutup usia lantaran kecelakaan motor di jalan raya.

Rasanya amatlah disayangkan jika nyawa harus terenggut hanya karena mengantuk ketika berkendara, lalai dengan memacu kecepatan tinggi, atau memaksakan diri tetap berkendara di kala kondisi tubuh tidak sepenuhnya sehat, seperti yang baru saja terjadi pada Ustadz Jeffry Al Buchori Jumat (26/4) dini hari tadi.

Lalu, seperti apakah seharusnya para pengendara motor berperilaku di jalan raya agar pengguna jalan lain terutama dirinya sendiri selamat dan aman selama berkendara? Berikut adalah anjuran etika berkendara motor oleh Traffic Management Center Polda Metro Jaya melalui satuharapan.com

Meskipun tuntutan kecepatan dan waktu semakin tinggi, kita tidak boleh mengabaikan keamanan dan keselamatan diri sendiri. Hal pertama yang penting dilakukan sebelum berkendara sepeda motor adalah dengan menyiapkan kendaraan, apakah komponen kendaraan yang akan digunakan sudah dalam kondisi baik atau belum. Misalnya, rem, roda, tekanan angin pada ban, lampu utama dan sign berfungsi baik, dan kaca spion sudah terpasang tepat.

Kedua, gunakan pelindung diri. Helm, jaket, sarung tangan, sepatu, adalah perlengkapan mutlak dalam berkendara motor. Jangan gunakan helm 'seadanya'', melainkan helm dengan logo Standar Nasional Indonesia (SNI). Helm SNI adalah salah satu imbauan pemerintah masyarakat terhadap seluruh pengendara motor.

Jaket, sarung tangan dan sepatu menjadi penting juga karena perlengkapan ini mampu melindungi pengendara dari berbagai cuaca seperti panas, angin atau hujan.

Satu hal lagi yang paling menentukan keamanan dan keselamatan pengendara motor adalah sikap dalam berkendara. Misalnya, tidak membonceng lebih dari satu orang atau memaksakan diri membawa barang-barang yang terlampau banyak. Menjaga jarak aman juga sangat penting terutama untuk memberikan kesempatan kepada kita untuk waspada ketika ada kemungkinan terjadi kecelakaan.

Mematuhi rambu-rambu dan tidak memacu kendaraan dalam kecepatan yang terlampau tinggi juga dapat diterapkan setiap berkendara agar diri sendiri dan orang lain nyaman sebagai sesama pengguna jalan.

Yang terakhir, jika semua etika telah dipatuhi dan diterapkan setiap akan berkendara, senantiasa-lah berdoa memohon keselamatan dari Yang Maha Kuasa. Selamat berkendara dan semoga selamat sampai tujuan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home