Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:29 WIB | Minggu, 24 Agustus 2014

Ancaman Ebola, Pantai Gading Tutup Perbatasan

Desa Fatu di Ballajah, Liberia yang menjadi sepi ditinggalkan warganya akibat wabah Ebola. (Foto: Ist)

ABIDJAN, SATUHARAPAN.COM - Pantai Gading telah menutup perbatasan daratnya dengan tetangga Afrika barat yang terdampak Ebola, yaitu Guinea dan Liberia, dalam upaya mencegah wabah yang paling mematikan di dunia itu menyebar ke wilayahnya, kata pengumuman pemerintah.

Sejumlah negara Afrika telah menentang nasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dimasukkan ke dalam pembatasan tempat pada perjalanan ke dan dari negara-negara di mana Ebola telah muncul, yang juga mencakup Sierra Leone dan Nigeria.

Filipina Sabtu (23/8) memerintahkan 115 tentaranya untuk kembali ke tanah air dari operasi penjaga perdamaian di Liberia karena ada wabah di sana.

Pantai Gading, yang berbahasa Prancis dengan ekonomi terbesar Afrika Barat, sebelumnya mengenakan larangan penerbangan ke dan dari Sierra Leone, Liberia dan Guinea.

"Dihadapkan dengan lokasi wabah baru dan reaktivasi tempat lama ... pemerintah Pantai Gading memutuskan untuk menutup perbatasan daratnya dengan republik Guinea dan Liberia," kata pernyataan yang dibacakan di televisi milik negara Jumat (22/8).

Kota Nimba, Liberia, yang berbatasan dengan Pantai Gading, telah melihat jumlah kasus Ebola makin membubung dalam pekan-pekan terakhir ini.

Menurut Musa Massaquoi, kepala kasus manajemen Ebola di Kementerian Kesehatan Liberia, 65 kasus termasuk 25 pasien dikonfirmasi kini telah dilaporkan di sana.

"Jumlah kasus di Nimba telah dicatat dan itu dan sekarang menjadi bidang perhatian," kata Massaquoi kepada Reuters.

Dalam pembaruan data, WHO melaporkan 142 kasus baru, yang dipastikan laboratorium mungkin atau diduga Ebola, dan 77 kematian lebih dari empat negara terdampak Ebola, yakni Guinea, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone.

Sebelumnya, WHO mengatakan skala wabah Ebola terburuk di dunia telah disembunyikan oleh keluarga-keluarga yang menyembunyikan orang-orang terinfeksi yang dicintai di rumah mereka, dan keberadaan "zona-zona bayangan" itu yang para petugas medis tidak bisa masuki.

Padahal, ini perlu disampaikan untuk rencana strategi global pada pertemuan WHO akhir pekan mendatang di Jenewa, Swiss.

WHO telah berulang kali mengatakan tidak merekomendasikan perjalanan atau pembatasan perdagangan bagi negara-negara yang terkena Ebola. (Ant)
 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home