Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 07:56 WIB | Kamis, 05 November 2015

Anies Pimpin Delegasi Ke Sidang Umum UNESCO

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (Foto: Antaranews/Sigid Kurniawan)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sekaligus Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Anies Rasyid Baswedan, memimpin Delegasi RI dalam Sidang Umum ke-38 UNESCO di kantor pusatnya di Paris, tanggal 3-18 November ini.

Lebih dari 20 pakar termasuk Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman, menghadiri sidang umum itu, ujar Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T.A Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Kamis (5/11).

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menggelar Sidang Umum ke-38 mengusung tema perdamaian dan keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar-negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.

Dubes T.A Fauzi Soelaiman menyebutkan agenda utama adalah pemilihan anggota Dewan Eksekutif, anggota badan subsider UNESCO dan perumusan program kerja UNESCO beserta anggaran untuk dua tahun ke depan.

Presiden Sidang Umum UNESCO, Hao Ping, Wakil Menteri Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok membuka Sidang Umum UNESCO ke-38 di Kantor Pusat di Paris, Selasa (3/11).

Ketua Dewan Eksekutif Mohamed Sameh Amr, Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dan Pangeran Norwegia H.R.H. Haakon hadir dan memberikan sambutannya pada Sidang Umum ini yang digelar setiap dua tahun sekali.

Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Arief Rachman menjelaskan dalam Sidang Umum kali ini, hal yang paling utama adalah menjadikan sidang ini sebagai sarana penghubung kerja sama Indonesia dan UNESCO.

Dubes T.A Fauzi Soelaiman menggarisbawahi melalui Sidang Umum ini Indonesia dapat memperoleh banyak keuntungan bagi negara dan bangsa di berbagai bidang salah satu contohnya dalam bidang budaya.

Dikatakannya sepanjang 2015, Indonesia berhasil mencatatkan dua Cagar Budaya di Man and Biosphere, satu situs di Global Geopark Network, satu arsip di Memory of the World dan satu tarian di Intangible Cultural Heritage. Hal ini membuktikan aktivitas Indonesia cukup tinggi sehingga membuahkan hasil yang banyak bagi kepentingan negeri sendiri, ujarnya.

Dengan banyaknya tema yang diusung dalam Sidang Umum UNESCO ke-38 tahun ini delegasi Indonesia akan aktif dalam setiap diskusi yang ada dengan memberikan masukan dan berbagai pengalaman sesuai bidang masing-masing untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diangkat.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home