Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:51 WIB | Senin, 23 September 2019

Apakah kamu mencintaiku? Pertanyaan tentang Pemanasan Global

Sekretaris Jenderal WCC Rev. Dr Olav Fykse Tveit selama khotbahnya di Marble Collegiate Church, New York,pada Minggu (22/9) (Foto: www.oikoumene.org/ Simon Chambers)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dalam sebuah khotbah di Marble Church di Kota New York pada tanggal 22 September, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-Gereja Sedunia Dr Olav Fykse Tveit mengajukan pertanyaan mendasar namun mendalam: "Apakah kamu mencintaiku?"

Tveit, yang mengunjungi New York tepat sebelum KTT Aksi Iklim yang diselenggarakan oleh PBB, mencerminkan bahwa anak-anak dan remaja mengajukan pertanyaan ini dengan cara yang baru. “Apakah kamu peduli untuk masa depan kita? Apakah kamu mencintai kami? Apakah kamu mencintaiku?"

Hari ini, kata Tveit, kita mendengar pertanyaan ini karena menyangkut masalah terbesar kita saat ini: perubahan iklim. "Penolakan bukanlah pilihan yang serius," katanya.

"Kami menangani situasi buatan manusia ini,  dan berbicara tentang bencana ini di meja makan kami, di ruang kelas, di media sosial, di tempat umum dan publik, di parlemen, di PBB."

Kami juga mengatasi situasi ini sebagai komunitas iman, yang percaya kepada Tuhan, lanjut Tveit.

"Kami mengingatkan orang lain dan diri kita sendiri , tentang tanggung jawab kita untuk menjaga ciptaan Tuhan," katanya. "Kami berbicara tentang mencapai perdamaian yang adil dengan penciptaan."

Ketika kami merenungkan apa artinya berharap, kami juga merencanakan cara hidup yang adil dan berkelanjutan, secara lokal dan global, kata Tveit. "Apakah kamu mencintaiku?" Tanyanya.

"Pertanyaan itu datang dari semua yang diciptakan oleh Tuhan, semua yang saling bergantung satu sama lain dalam apa yang kita sebut alam."

Ini adalah waktu pengujian kami, Tveit menyimpulkan. “Apa yang Anda lakukan sekarang, tidak hanya mengatakan, untuk memberi anak-anak dan cucu-cucu Anda masa depan di mana mereka dapat hidup, mencintai, dan menikmati hidup bersama dalam keadilan dan kedamaian?”

Dia bertanya. "Apa yang mau kita berikan kepada putra dan putri kita sebagai tanda kasih kita?" (oikoumene.org)

Editor : DA


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home