Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:10 WIB | Rabu, 09 Maret 2022

AS Perkirakan 2.000 hingga 4.000 Pasukan Rusia Tewas di Ukraina

Foto dari tangkap layar video yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Belarusia pada 19 Februari 2022, menunjukkan tentara Rusia (kanan) dan Belarusia selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Pasukan Tanggap Negara Serikat, di jarak tembak di dekat Brest. (Foto: dok. AFP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa (8/3) bahwa pihaknya memperkirakan antara 2.000 dan 4.000 tentara Rusia telah tewas dalam invasi Moskow yang berlangsung hampir dua pekan ke Ukraina.

Penilaian itu dilakukan ketika para pemimpin pertahanan dan intelijen AS melukiskan gambaran yang gamblang tentang Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang agresif dan dirugikan dan kemungkinan bahwa ia akan terus menyebarkan invasi skala penuh ke negara tetangga Ukraina dalam menghadapi oposisi global besar-besaran.

Ditanya di Komite Intelijen Kongres yang mendengar berapa banyak tentara Rusia yang tewas hingga saat ini dalam operasi militer, Letnan Jenderal Scott Berrier, direktur Badan Intelijen Pertahanan Pentagon, mengatakan “antara dua (ribu) dan 4.000.”

Namun Berrier menambahkan bahwa perkiraan tersebut dianggap "kepercayaan rendah" karena digabungkan menggunakan kombinasi sumber intelijen dan data sumber terbuka.

Rusia, dalam rilis angka kematian militer yang jarang, mengatakan pada 2 Maret bahwa 498 tentaranya telah tewas. Ukraina pada saat itu mengatakan pihaknya yakin angka itu lebih tinggi.

Direktur Intelijen Pusat, William Burns, mengatakan kepada panel Kongres bahwa dia yakin Ukraina dan perang yang didorong Moskow adalah masalah "keyakinan pribadi yang mendalam" bagi Putin.

"Dia telah mendidih dalam kombinasi yang mudah terbakar antara keluhan dan ambisi," kata Burns, seraya menambahkan dia memperkirakan "beberapa pekan ke depan yang buruk di mana (Putin) berlipat ganda" di Ukraina "dengan sedikit memperhatikan korban sipil."

Tetapi dia juga menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina akan terus “melawan dengan keras dan efektif.”

Direktur Intelijen Nasional (DNI), Avril Haines, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Putin tidak mengantisipasi lingkup penuh dari tekanan balik ekonomi, perdagangan dan diplomatik global terhadap Rusia.

Tetapi dia juga mengatakan bahwa penilaian DNI bahwa Putin “tidak mungkin terhalangi dari kemunduran seperti itu,” dan melihat konflik itu sebagai “perang yang tidak bisa dia kalahkan.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home