Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 06:52 WIB | Minggu, 17 Januari 2016

AS, UE dan PBB Sepakat Cabut Sanksi Ekonomi Atas Iran

Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif (kedua dari kiri) berdiri disamping High Representative of the European Union for Foreign Affairs and Security Policy Federica Mogherini (kiri), Dubes Iran untuk IAEA Ali Akbar Salehi (kedua dari kanan) dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov (kanan) pada pertemuan di Wina 14 Juli 2015

WINA, SATUHARAPAN.COM -  Amerika Serikat, PBB dan Uni Eropa  mengumumkan bahwa mereka mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran, menyusul  terbitnya pengumuman dari Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) yang menyatakan bahwa Teheran telah mematuhi  semua pembatasan  kegiatan senjata nuklirnya seperti yang dipersyaratkan oleh kesepakatan bersejarah dengan sejumlah negara maju pada musim panas lalu.

Di Wina, Federica Mogherini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, mengatakan dalam pernyataan bersama yang juga dibacakan dalam bahasa Persia oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Jawad Zarif, "sanksi ekonomi dan keuangan multinasional  yang terkait dengan program nuklir Iran dicabut."

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan Iran telah memenuhi kewajibannya kepada IAEA dan memerintahkan sanksi ekonomi AS terhadap Iran dicabut.

Berbicara setelah Menteri Luar Negeri Iran Mogherini dan Mohammed Zarif, Kerry mengatakan, pencapaian ini merupakan bukti bahwa kesepakatan nuklir yang dicapai tahun lalu telah beranjak dari janji ambisius menjadi tindakan langsung.

Kerry menambahkan bahwa kesepakatan tersebut juga sekali lagi membuktikan bahwa kekuatan diplomasi mengatasi tantangan yang signifikan.

Pada saat yang sama, Presiden Barack Obama menandatangani perintah eksekutif mencabut sanksi yang akan memungkinkan Iran untuk segera memperoleh kembali sekitar US$ 100 miliar aset mereka yang dibekukan di luar negeri. Iran juga akan mendapat manfaat besar dari peluang perdagangan minyak dan bisnis keuangan lainnya.

Sebelumnya, Sekjen IAEA Yukiya Amano, pada hari Sabtu mengumumkan bahwa Iran telah menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai pelaksanaan" perjanjian.

Penerimaan Dewan Keamanan PBB terhadap laporan IAEA otomatis memicu pencabutan sanksi PBB terhadap Iran, demikian ketua Dewan itu mengumumkan.

Juga Uni Eropa memulai proses mencabut sanksi terhadap Iran setelah adanya laporan IAEA.

Mereka juga mengatakan bahwa pencabutan sanksi harus dilakukan dengan cepat. Sebuah pengambilan keputusan resmi Dewan Eropa, yang membawa bersama para pemimpin dari 28 anggota Uni Eropa untuk duduk bersama, diperlukan untuk menyelesaikan proses, bersama-sama dengan publikasi di Jurnal Resmi Uni Eropa.

Menanggapi pengumuman itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan "terus mengikuti pelaksanaan perjanjian dan meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan pelanggaran."

"Bahkan setelah penandatanganan perjanjian nuklir, Iran tidak meninggalkan ambisinya untuk memperoleh senjata nuklir dan terus bekerja untuk mengacaukan Timur Tengah dengan menyebarkan terorisme di seluruh dunia, melanggar Kewajiban internasional," lanjut Netanyahu.

Presiden Iran Hassan Rouhani lewat akun twitternya mengucapkan selamat atas kesepakatan itu. "Saya berterima kasih kepada Tuhan atas berkat ini, dan kesabaran bangsa Iran."

Sekjen PBB Ban Ki Moon juga menyambut pelaksanaan kesepakatan nuklir sebagai sebuah tonggak sejarfah yang signifikan.

Sebelumnya pada hari Sabtu Iran membebaskan empat orang AS, termasuk wartawan Washington Post dalam pertukaran tawanan. Semetrara Presiden AS Barack Obama mengampuni tiga warga Iran.

Pejabat AS mengatakan kedua kesepakatan itu dirundingkan secara terpisah,  tetapi Menlu AS John Kerry dengan jelas menunjukkan bahwa ia berada di belakang pembicaraan tentang nasib warga AS itu dalam beberapa pekan terakhir, dan ia ingin hal itu dirampungkan sebelum kesepakatan nuklir berlaku. (ynetnews.com/washingtonpost.com)

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home