Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 18:58 WIB | Selasa, 21 Januari 2014

Atilah Soeryadjaya Perkenalkan Produk Tari Indonesia ke Jaringan Internasional

Atilah Soeryadjaya (kanan) di FACP 2012. (Foto: demotix.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Demi cita-cita mempresentasikan kebudayaan Indonesia ke masyarakat internasional dan memperkaya khasanah pertunjukan tari Indonesia, Atilah Soeryadjaya, yang melahirkan karya Matah Ati dan Ariah, mengikuti ISPA New York Congress 2014.

ISPA adalah International Society for the Performing Arts, organisasi internasional yang beranggotakan lebih dari 350 orang dari 40 negara, yang sebagian besar sosok yang punya nama di dunia seni pertunjukan. ISPA New York Congress, yang tahun ini diadakan pada 14-16 Januari 2014, adalah kongres tahunan yang sudah berjalan selama 66 tahun. Tahun ini, ISPA New York Congress mengangkat tema “Imagining a New Economy for the Arts”.

"Prioritas saya adalah memperkenalkan produk tari Indonesia ke jaringan internasional di dunia pertunjukan. Tapi, selama penyelenggaraan kongres ini, mata saya semakin terbuka. Kesenian dan kebudayaan sebetulnya bisa dijadikan alat untuk menyelesaikan berbagai isu seperti pendidikan, kesehatan, dan perbaikan ekonomi sebuah kota dan bahkan negara," kata Atilah,  yang juga menjabat predikat Vice Chairman Federation of Asian Cultural Promotion 2014, melalui siaran pers yang diterima satuharapan.com.

Selain membahas pemberdayaan ekonomi berbagai sumber daya komunitas, organisasi, dan sektor pemerintah melalui kesenian dan kebudayaan, ISPA Congress tahun ini juga memberikan dedikasi khusus untuk Tan Dun, komposer kelahiran China yang mendapatkan Academy Award untuk film Crouching Tiger Hidden Dragon.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home