Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:30 WIB | Selasa, 07 Juli 2015

Australia Merayakan Pekan Budaya Aborigin

Mentor budaya Aborigin Jack Buckskin (Kanya Kudnuitya Kudlyuitpina) bersiap bagi upacara Welcome to Country. (Foto: ABC Licensed/Peta Astbury)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - NAIDOC Week atau Minggu NAIDOC (National Aboriginal and Islander Day Observance Committee) merupakan sepekan perayaan nasional bagi keberhasilan, sejarah dan budaya Aborigin dan warga Torres Strait Islander sedang berlangsung di Australia.

Perayaan dilakukan baik secara pribadi maupun oleh berbagai lembaga, dengan penaikan bendera Aborigin, dan juga upacara "Welcome to Country".

Salah seorang tetua adat, pemilik tanah tradisional Jack Buckskin (Kanya Kudnuitya Kudlyuitpina) menjelaskan apa saja yang terlibat dalam upacara tersebut dan mengapa perayaan ini penting.

Arti pentingnya perayaan Welcome to Country?

"Pemilik tradisional sebuah wilayah biasanya melakukan upacara Welcoming Ceremony. Kebiasaan ini sudah dilakukan selama ribuan tahun, ini bukan terjadi setelah kedatangan orang-orang kulit putih dari Eropa. Biasanya bila kami bertemu atau yang biasa disebut 'corroborees', pemilik tanah tradisional harus menunjukkan kepada mereka yang melintas di wilayah mereka, jalan yang benar.”

"Ketika mereka berada di wilayah kami - adalah tugas kami untuk menjaga mereka. Bila mereka berada di wilayah kami, kami harus menunjukkan jalan yang benar, dan juga mengajarkan cara yang benar. Dan dengan itu, mereka akan menghormati kami. Jadi secara keseluruhan, ini adalah memberikan jalan yang benar bagi kehidupan dan di tanah kami hidup.”

"Sekarang dalam kehidupan modern ada minggu NAIDOC. Jadi upacara pembuka mencontoh berbagai perayaan oleh beberapa kelompok pemilik tanah tradisional, yang sekarang masuk ke dalam masyarakat modern sekarang. Jadi seperti budaya lama yang masuk ke dalam kehidupan modern.”

Siapa yang tampil di Welcome to Country?

"Seorang tetua akan menjadi pemimpin upacara, namun perlu diingat bahwa warga Aborigin memiliki pendapat berbeda mengenai siapa yang bisa disebut 'tetua'. Bukan seorang yang sudah berambut putih, pasti adalah tetua. Mereka juga harus memiliki pengetahuan budaya.”

"Kami memiliki tetua yang dihormati yang melakukan upacara. Namun mereka yang belajar bahasa tradisional juga mulai melakukanya. Bahkan anak-anak muda yang memiliki kemampuan berbahasa bisa melakukan upacara "Welcomes" dalam acara anak-anak. Ini akan memberikan pemahaman lebih baik mengenai tanah mereka, dan pentingnya budaya mereka."

Staf ABC di seluruh Australia ikut berpartisipasi dalam upacara pengasapan guna memperingati minggu NAIDOC.

Ceritakan Lebih Dalam Mengenai Upacara Pengasapan

"Upacara pengasapan dilangsungkan di saat sebuah wilayah - juga dalam kehidupan - mengalami gangguan.”

"Asap akan membantu mengusir roh jahat yang ada. Bila kami memasuki wilayah baru atau ada sesuatu yang baru, kami melakukan upacara pengasapan, untuk membersihkan roh jahat. Itulah kegunaan asap membersihkan ruang bagi orang yang berada di dalamnya.”

"Daun yang muda penting sekali, karena ini melambangkan kehidupan baru. Jadi dengan meletakkan daun segar, ini akan membantu membuat asap. Juga berarti daun baru menggantikan daun lama, dan membawa kehidupan baru. Inilah pentingnya upacara pengasapan. Tetapi bukan sekedar pengasapan juga. Juga lagu yang dinyanyikan yang akan membantu kepergian roh-roh itu kemanapun mereka harus pergi."

Apakah 'Welcome to Country' membantu menciptakan pertalian antara warga aborijin dengan warga Australia lainnya?

"Welcoming Ceremony penting, karena ini memberikan kesempatan untuk berhubungan dengan warga Kurana (atau warga Aborigin lain di masing-masing tanah tradisional mereka). Saya sudah lama menjadi guru, dan saya sering mendengar orang berkata ' saya tidak pernah berteman dengan warga Aborigin, sehingga saya tidak pernah berhubungan dengan mereka."

"Jadi adanya upacara Welcome to Country memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan warga Aborigin, untuk mengerti dan memahami budaya mereka.”

"Upacara ini penting bukan untuk orang di Australia saja. Ada banyak warga Aborigin di tempat lain, misalnya orang dari Hawaii yang tidak merasa nyaman, bila mereka tidak disambut dalam bahasa atau pemilik tradisional di wilayah itu. Mereka tidak akan nyaman untuk berbicara di wilayah itu.” (australiaplus.com)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home