Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:10 WIB | Rabu, 17 Februari 2016

Ayo, Diet Kantong Plastik

Iluistrasi Ayo diet kantong plastik. (Foto: fkhdepok.org)

SATUHARAPAN.COM - Diet kantong plastik itu mudah! Bawalah tas belanjamu sendiri ketika berbelanja, dan kamu telah ikut berpartisipasi aktif mengurangi jumlah kantong plastik yang menjadi sampah tiap harinya.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, dikutip dari dietkantongplastik.info, adalah perkumpulan nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Diet memiliki makna “bijak dalam mengonsumsi”. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.

Kampanye ini bukanlah kampanye yang melarang penggunaan kantong plastik secara total, karena pasti akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang secara sistematis perlu kita pertimbangkan dengan baik. Namun, kita perlu mengetahui pengaruh apabila kita menggunakan kantong plastik secara tidak bijak, dapat berdampak buruk untuk lingkungan dan manusia juga pada akhirnya.

Gerakan Diet Kantong Plastik

Pembakarannya dapat menimbulkan zat-zat beracun dan berbahaya bagi manusia. Plastik terurai lama, ada yang hingga lebih dari 100 tahun. Siklus pemakaiannya yang terlalu cepat oleh konsumen, mengotori lingkungan, dapat menyumbat selokan dan badan air. Bahan baku untuk memproduksi kantong plastik adalah dari bahan kimia dan energi tidak terbarukan, termasuk minyak bumi yang lebih baik digunakan untuk keperluan dasar lainnya.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dikelola oleh manajemen yang disebut oleh working group yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Indonesia. Working group sendiri terdiri atas komunitas atau organisasi yang berasal dari Bandung, Bali, dan Jakarta.

Gerakan ini awalnya bernama Kampanye Diet Kantong Plastik yang diluncurkan di Bandung, 31 Oktober 2010 bertepatan dengan pilot project pertama, yaitu Penerapan SOP Diet Kantong Plastik di salah satu convenience store di enam kota besar Indonesia, pada November 2010-November 2011. Uji coba penerapan SOP Diet Kantong Plastik di convenience store tersebut di Indonesia selama bulan November 2010 – 2011, terjadi pengurangan kantong plastik sebanyak  8.233.930 lembar, setara dengan penghematan +/- Rp897.498.370,-.

Sosialisasi Kampanye Diet Kantong Plastik tahun 2011-2012 tersebar di 11 kota besar di Indonesia, yaitu Aceh, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Denpasar, Gresik, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar.

Kampanye Diet Kantong Plastik diinisiasi oleh Greeneration Indonesia, kemudian pada tahun 2013 akhirnya berkolaborasi dengan Change.org, Ciliwung Institute, Earth Hour Indonesia, Jakarta Globe, LeafPlus, PlasticDetox, Si Dalang, The Body Shop, dan individu-individu yang memiliki kepedulian pada isu ini, dan akhirnya sepakat untuk membuat kampanye ini menjadi gerakan bersama, yaitu Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik belum memiliki mekanisme keanggotaan. Namun, gerakan ini terbuka untuk semua pihak yang memiliki visi dan tujuan sama untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik mengajak kolaborasi semua pihak, baik itu pemerintah, media, retailer atau swasta, maupun komunitas.

Siapa pun bisa menjadi pendukung gerakan ini, baik secara individu maupun komunitas. Syarat yang paling penting adalah memiliki visi dan tujuan yang sama untuk mewujudkan Indonesia Diet Kantong Plastik. Cara bergabungnya silakan klik www.dietkantongplastik.info.

Gerakan ini memiliki nilai yang positif dalam rangka mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih baik lagi. Gerakan mana pun yang memiliki semangat positif, dampaknya pasti akan menginspirasi banyak orang.

Cukup Memakai Tas Belanja Sendiri

Menurut Tiza Mafira, pemimpin Change.org, gerakannya dicanangkan untuk menggaungkan kepedulian terhadap lingkungan dan selalu berkampanye diet terhadap penggunaan kantong plastik. Selain mengingatkan pada konsumen agar tidak menggunakan kantong plastik, karena setiap produk yang dijual di supermarket sudah terkemas dalam kemasan higienis masing-masing, juga  meminta agar seluruh pengusaha dan retailer di Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dapat menggunakan posisi strategisnya untuk melakukan menerapkan kantong plastik yang berbayar.  

Melalui petisi online #Pay4Plastic, gerakan meminta retailer untuk tidak memberikan kantong plastik secara gratis. Mekanismenya, pelaku usaha mengenakan harga pada kantong plastik untuk mendorong konsumen mengurangi penggunaan kantong plastik.

#pay4plastic dilakukan oleh multipihak, mulai dari pemerintah (sebagai regulator), pelaku usaha (sebagai pelaksana mekanisme), dan juga masyarakat (sebagai pengguna kantong plastik). Penetapan harga kantong plastik, dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan kajian.

#pay4plastic diterapkan oleh pelaku usaha (ritel modern), dengan mengenakan harga pada kantong plastik yang diminta oleh konsumen. Konsumen diimbau untuk membawa tas belanja sendiri namun apabila perlu menggunakan kantong plastik maka wajib membayar. Peritel tidak diperkenankan mendapat keuntungan dari penjualan kantong plastik kepada konsumen dan wajib melaporkan penjualan kantong plastik secara berkala kepada pemerintah.

Saat ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menyusun Peraturan Menteri tentang kebijakan kantong plastik berbayar yang ditargetkan untuk terbit di bulan Juni 2016. #pay4plastic merupakan bagian dari prinsip polluter pays principle yaitu sebuah prinsip di mana konsumenlah yang akan membayar dampak negatif terhadap lingkungan.

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home