Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:25 WIB | Senin, 03 Juni 2013

Babirusa yang Terus Diburu Dagingnya

Babirusa yang Terus Diburu Dagingnya
foto: iucnredlist.org
Babirusa yang Terus Diburu Dagingnya
foto: Dedy Istanto

SATUHARAPAN.COM - Sejak tahun 1996 binatang ini oleh IUCN sebuah lembaga pemerhati binatang yang terancam kepunanan, dinyatakan sudah rentan punah. Selain karena habitatnya semakin sempit akibat aksi pembalakan liar yang terus meluas, juga karena diburu sebagai bahan makanan bagi penduduk sekitar. Di kawasan suaka margasatwa hutan Nantu, Boliyohuto, Gorontalo Babirusa masih kerap diburu orang. Dagingnya banyak dipasarkan di Minahasa, Sulawesi Utara.

Binatang ini mudah dikenali. Bentuknya seperti babi hutan, tetapi mempunyai dua taring melengkung yang keluar seperti tanduk. Taring ini terus tumbuh dan sampai panjang, bahkan bisa melukai bagian dahi sendiri. Belum diketahui dengan jelas apa fungsi taring tersebut, ada dugaan untuk melindungi mata dari tusukan duri ketika mencari makan. Pada yang betina taring lebih pendek dan tidak menonjol keluar.

Babirusa (Babyrousa babirousa) termasuk kerabat babi liar dan merupakan binatang yang hanya terdapat di Indonesia, khususnya di Sulawesi, Kepulauan Sula, Malangi dan Pulau Buru. Punggung binatang ini terlihat melengkung dan kepalanya kecil. Badan ramping dengan kaki kecil. Bulu badan jarang, pendek, tumbuh merata, berwarna keabu-abuan. Kulitnya tebal-berkerut-kerut, kasar.

Binatang ini hidup berkelompok dan menyukai daerah rawa serta semak-semak. Babirusa juga dikenal pandai berenang. Ketika beranak membuat sarang pada rumput-rumput pendek atau di dalam liang di bawah tanah. Binatang ini tidur pada siang hari, dan aktif mencari makan pada malam hari. Dalam satu kelompok ada jantan dominan yang memimpin mencari makan. Makanan utamanya umbi-umbian, akar, binatang tanah, buah-buahan, termasuk kelapa yang jatuh.

Babirusa biasanya menghindari bertemu manusia. Namun pada saat terdesak berani menyerang manusia. Musuh utama di alam adalah ular sanca. Kalau menghadapai kekuarangan makanan, kelompok babirusa bisa menyerang tanaman petani. Perburuan terhadap binatang ini, biasanya untuk mengusir agar tidak menyerang tanaman, dan biasanya menggunakan anjing pemburu.

Masa beranak biasanya bulan Februari dan Maret, dengan masa bunting empat sampai lima bulan. Anak yang dilahirkan satu atau dua ekor dengan buku berwarna coklat. Pada masa mengasuh anak induk babirusa dikenal galak. Binatang ini diperkirakan bisa hidup sampai 10 tahun.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home