Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:45 WIB | Rabu, 29 Mei 2013

Berang-berang Licin, Pembuat Bendungan

Berang-berang Licin (Foto: arkive.org)

SATUHARAPAN.COM - Para ahli fauna menilai Berang-berang berjasa sebagai pembuat bendungan alami, bendungan inilah menjadi habitat bagi spesies-spesies lain. Di Indonesia terdapat tiga jenis berang-berang, dan Berang-berang Licin (Luttra perspicillata) adalah jenis yang berukuran terbesar, yaitu hingga seukuran anjing kampung. Bulu-bulunya rapat, pendek dan halus, serta licin. Tubuhnya ramping sehingga lincah di dalam air. Mereka pandai berenang, dan menyelam. Tahan di dalam air hingga beberapa menit. Kakinya dilengkapi selaput jari, ekornya panjang berotot dan lentur, bermanfaat sebagai kemudi ketika berenang.

Aktivitas Berang-berang Licin umumnya pada malam hari. Hidupnya bergerombol atau sekeluarga yang terdiri beberapa ekor. Lingkungan yang disukai adalah daerah perairan seperti rawa, tepi sungai, tepai laut, danau atau bendungan-bendungan, sawah dan empang ikan. Makanannya adalah ikan, kepiting, katak, kura-kura, dan binatang air lainnya. Bahkan binatang lain seperti tikus, tupai dan burung juga jadi mangsanya. Ikan yang ditangkap di dalam air, biasanya dimakan di permukaan sambil berenang dalam keadaan telentang. Sedangkan mangsa yang besar biasanya akan dibawa ke sarang.

Sarangnya dibuat di tepi perairan, digali di bawah semak-semak, dengan lubang masuk sekitar dua jengkal di bawah permukaan air. Tetapi sarangnya sendiri bebas air, dan memiliki lubang uadara di atas permukaan yang kering. Anak Berang-berang Licin biasanya dua sampai empat ekor dalam sekali melahirkan. Masa bunting sampai sebilan bulan atau lebih. Selama empat minggu anak yang dilahirkan matanya masih tertutup. Anak-anak akan dewasa dalam dua tahun. Sebaran binatang ini adalah di Sumatera.

Berdasar daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) spesies ini masuk dalam klasifikasi "rentan punah", ancaman utama terhadap kelangsungan hidup Berang-berang Licin ini adalah hilangnya habitat yang sesuai. Pembangunan proyek hidroelektrik skala besar, serta pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian telah menjadikan penurunan jumlahnya, selain itu karena polusi air akibat pestisida dan pupuk.

Sumber: Puslitbang Biologi-LIPI


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home