Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:51 WIB | Selasa, 07 Juli 2015

Bangkok Dilanda Kekeringan Parah

Ilustrasi sawah di Provinsi Ayutthaya, Thailand. (Foto: bangkokpost.com).

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM – Sebagian wilayah Thailand dilanda kekeringan akibat negara tersebut mengalami musim kemarau paling buruk dalam dekade ini.

Menurut berita.mediacorp.sg, Senin (6/7) Dinas Tata Air kota Bangkok telah mengusahakan menambah pasokan air, akan tetapi air yang ada di permukaan Sungai Chao Praya berada di titik kritis. Sungai ini menjadi satu dari dua sumber utama pemasok air ke kota Bangkok.

Kepala Dinas Tata Air, Thanasak Watanathana mengimbau warga Bangkok menyimpan sebanyak 60 liter air apabila terjadi kekurangan. Ia mendesak masyarakat mengantisipasi kekurangan air.

Thanasak mengatakan saat ini pelanggan air di Bangkok hanya membayar 8,50 baht atau 0,25 sen dolar AS per 1.000 liter air,” kata Mr Thanasak.

“Ini terlalu murah karena masyarakat tidak merasa perlu menyimpan air. Harga air yang dijual sekarang adalah harga yang sama sejak Juli 1999. Harga tersebut mungkin harga air yang paling murah di dunia untuk sebuah kota sebesar Bangkok,” dia menambahkan.

Thanasak menyebut apabila tidak ada penghematan air, pasokan air keran di Bangkok dapat habis dalam satu bulan.

Kondisi cuaca di Thailand saat ini masih menunggu hujan, dan sumber air yang ada saat ini masih terlambat dan terhambat oleh kekeringan.

Menurut Thanasak kekeringan ini adalah yang terburuk di Thailand dalam jangka waktu lebih dari satu dekade.

“Saat ini, air di bendungan hanya cukup untuk didistribusikan  sekitar 30 hari lagi - jika tidak hujan,” kata Thanasak.  

Menurut voanews.com saat ini Thailand masih dalam upaya untuk mempertahankan tingkat air di bendungan yang memasok air untuk pertanian di pedesaan dan pipa air minum perumahan di Bangkok. Oemerintah telah meminta petani untuk tidak menanam padi sejak Oktober 2014 lalu.

Jumlah air yang dikumpulkan dalam tiga bendungan mencapai 5 miliar meter kubik November 2014 lalu, dibandingkan dengan yang normal 8 miliar meter kubik, kata Thanasak.  (voanews.com/berita.mediacorp.sg).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home