Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 18:38 WIB | Kamis, 06 April 2023

Banjir Bandang Melanda Sumbawa, 12 Rumah Hanyut

Kondisi setelah terjadi banjir bandang di Kabupaten Sumbawa, Selasa (4/4). (Foto: BPBD Kabupaten Sumbawa)

SUMBAWA, SATUHARAPAN.COM-Banjir bandang menerjang dan menghanyutkan 12 rumah penduduk di wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hari Selasa (4/4). Selain itu sebanyak 34 rumah terendam banjir yang datang secara tiba-tiba setelah turun hujan dengan intensitas tinggi.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sedikitnya ada 829 jiwa dari 208 KK yang tinggal di 13 desa di lima kecamatan telah terdampak bencana tersebut.

Di samping itu, banjir bandang juga menghanyutkan satu pabrik penggilingan padi dan merusak 27 hektare lahan padi siap panen, serta merendam 99 hektare areal persawahan lainnya dan tiga mobil.

Dari laporan visual, rumah-rumah warga porak-poranda diterjang derasnya aliran air. Beberapa hewan ternak mati karena tak sempat diselamatkan oleh pemiliknya saat digembalakan di ladang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil masih dalam pendataan lebih lanjut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dalam laporan hasil asesmen sementara mengatakan bahwa banjir bandang itu dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya, peristiwa banjir bandang juga diduga disebabkan oleh banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.

Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah, sebagaimana hasil kaji cepat di lapangan. Wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, limarumah hanyut, 50 hektare areal persawahan terendam dan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol rusak.

"Pemukiman warga berada di bantara sungai. Berdampak pada 770 jiwa," kata Nurhidayat. "Jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung jebol di bagian ujung selatan sehingga menyebabkan putusnya akses."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home