Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:29 WIB | Minggu, 25 Juli 2021

Banjir dan Tanah Longsor di India, 124 Tewas

Banjir dan Tanah Longsor di India, 124 Tewas
Daerah yang dilanda setelah hujan lebat di distrik Raigad, Maharashtra, India, hari Jumat (23/7). (Foto: Angkatan laut India/AFP)
Banjir dan Tanah Longsor di India, 124 Tewas
Puing-puing rumah di desa Taliye setelah tanah longsor di Mahad, Distrik Raigad, Maharashtra, India. (Foto: IDRF/AFP)

NEW DELHI, SATUHARAP-AN.COM-Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di India naik menjadi 124 pada hari Minggu (25/7), kata para pejabat. Sementara itu, tim penyelamat mencari lusinan lainnya yang hilang.

Pantai barat negara itu telah mengalami dibanjiri akibat hujan lebat sejak hari Kamis, dan Departemen Meteorologi India memperingatkan hujan lebih lanjut selama beberapa hari ke depan.

Di negara bagian Maharasthra, 114 orang tewas, termasuk lebih dari 40 orang akibat tanah longsor besar yang melanda desa lereng bukit Taliye, selatan Mumbai, pada hari Kamis.

Penduduk desa Jayram Mahaske, yang kerabatnya masih terjebak, mengatakan kepada AFP bahwa "banyak orang hanyut ketika mereka mencoba melarikan diri" ketika tanah longsor melanda wilayah mereka.

Banjir itu meratakan lusinan rumah dalam hitungan menit, hanya menyisakan dua bangunan beton yang berdiri dan memutus aliran listrik, kata penduduk setempat.

Tim penyelamat sedang menjelajahi lumpur dan puing-puing untuk mencari 99 orang lainnya yang masih hilang.

"Seluruh tim saya terlibat dalam operasi penyelamatan sekarang," kata Inspektur Pasukan Tanggap Bencana Nasional Rajesh Yawale, yang mengoordinasikan operasi penyelamatan di desa itu, dikutip AFP.

Dia mengatakan banyak mayat hanyut, dengan beberapa ditemukan tersangkut di antara pohon-pohon di hilir. Selusin lainnya tewas dalam dua tanah longsor terpisah, juga di selatan Mumbai.

Di beberapa bagian Chiplun, ketinggian air naik hampir 20 kaki (enam meter) pada hari Kamis setelah 24 jam hujan tanpa henti menenggelamkan jalan dan rumah.

Delapan pasien di rumah sakit COVID-19 setempat juga dilaporkan meninggal setelah pasokan listrik ke ventilator terputus akibat banjir.

Di negara bagian tetangga Goa, seorang perempuan tenggelam, kata pemerintah negara bagian kepada Press Trust of India, yang menurut Ketua Menteri Pramod Sawant itu sebagai "banjir terburuk sejak 1982".

Di pantai yang membentang di Maharashtra dan Goa, tingkat air banjir tetap tinggi setelah sungai meluap. Warga yang ketakutan naik ke atap dan lantai atas untuk menghindari genangan air.

Lebih jauh ke selatan di negara bagian Karnataka, jumlah korban tewas meningkat dari tiga menjadi sembilan semalam, dengan empat lainnya hilang, kata para pejabat.

Pasokan listrik terganggu di 11 distrik yang terkena dampak dan pejabat menambahkan bahwa ada kehilangan hasil panen di sebagian besar lahan.

Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan di India, yang juga sering menyebabkan bangunan yang dibangun dengan buruk runtuh setelah berhari-hari hujan tanpa henti.

Empat orang tewas sebelum fajar pada hari Jumat ketika sebuah bangunan runtuh di daerah kumuh Mumbai, kata pihak berwenang. Insiden itu terjadi kurang dari sepekan setelah sedikitnya 34 orang kehilangan nyawa ketika beberapa rumah hancur oleh tembok yang runtuh dan tanah longsor di kota itu. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home