Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:22 WIB | Kamis, 09 April 2015

Bappenas: RI Harus Keluar dari Negara Defisit Listrik

Andrinof Chaniago (tengah) pada Forum Komunikasi Publik guna penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2016, Dimensi Pembangunan dalam RKP 2016 dan Prioritasnya, di Ruang Serbaguna Kementerian PPN, Jalan Taman Suropati, Jakarta, Kamis (9/4). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia saat ini hendak melaksanakan pembangunan yang berkeseimbangan antara kualitas manusia  dan sumber daya alam.

“Saat ini kita ingin melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan, namun kita harus mengangkat masyarakat kita dari kemiskinan, termasuk pengangguran terselubung, nah strateginya sudah kita canangkan dan kita membangun ekonomi yang kuat berbasiskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si. dalam kata sambutan pada Forum Komunikasi Publik guna penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2016, Dimensi Pembangunan dalam RKP 2016 dan Prioritasnya, di Ruang Serbaguna Kementerian PPN, Jalan Taman Suropati, Jakarta, Kamis (9/4).

Andrinof mengatakan saat ini Indonesia akan perlahan-lahan berubah ke gerakan ekonomi yang nonekstraktif, yakni dengan manufaktur, pengolahan, namun tetap memperhatikan kualitas sumber daya manusia.

Menanggapi kebutuhan listrik Indonesia saat ini, Andrinof menyebut pembangunan harus didukung dengan listrik, dan salah satu wujud yang nyata dari pemanfaatan listrik yakni untuk menunjang  industri nonekstraktif.  

“Saat ini kita butuh listrik tetapi jangan lagi kita biarkan anak-anak sekolah tidak bisa belajar,” Andirnof menambahkan.

Andrinof mengatakan saat ini tanpa listrik yang cukup para peserta didik tidak bisa belajar. "Kita harus keluar dari negara yang defisit listrik ke negara surplus listrik,” Andrinof menjelaskan.

Oleh karena itu, Andrinof mengatakan bahwa Indonesia harus mencermati kebijakan energi Indonesia saat ini.“Sumber energi harus menghasilkan listrik bukan dijual mentah-mentah,” kata Andrinof.

Dalam kesempatan yang sama, Dida Heryadi Satya, Staf Ahli Hubungan Kelembagaan Kementerian Bappenas menyebut Forum Komunikasi Publik dimaksudkan untuk menyusun RKP, terlebih lagi digunakan untuk menjaring aspirasi masyarakat sipil kepada Bappenas, dan lebih baik apabila ada berbagai temuan di tengah masyarakat hasil pembangunan.

“Untuk membangun kepercayaan dan mempererat networking pemerintah dan masyarakat, tahun ini merupakan tahun kelima Bappenas menyelenggarakan forum konsultasi publik untuk memberi masukan kepada RKP 2016,” kata Dida.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home