Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:51 WIB | Jumat, 18 Maret 2016

BKSAP Pertanyakan Diplomasi Rahasia Indonesia dengan Israel

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Nurhayati Ali Assegaf.(Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Nurhayati Ali Assegaf, mempertanyakan berita yang menyatakan diplomat Indonesia bertemu dengan diplomat Israel. Ia juga mengomentari pernyataan Wamenlu Israel bahwa negara itu dengan Indonesia memiliki hubungan diplomatik informal.

"Jadi masyarakat dan pejabat negara harus tahu, kita negara hukum, dasar kita Undang-Undang yang tertinggi. Masalah Indonesia tak punya hubungan dengan Israel tertulis jelas di Undang-Undang Dasar," kata Nurhayati Ali saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (18/3).

Menurut Nurhayati Ali sejak zaman Soekarno dan Mohammad Hatta, Indonesia dan Israel itu tidak ada hubungan diplomasi.

"Atas dasar itu sejak Bung Karno, Pak Hatta sampai saat ini kita taat. Israel itu semua tahu apa yang dilakukan terhadap Palestina, jadi Israel itu penjajah," kata dia.

Ia mengatakan Indonesia sudah merasakan menjadi negara terjajah. Kalau ada pertemuan rahasia dengan Israel, apalagi dilakukan menteri, Nurhayati Ali mengatakan itu merupakan pelanggaran.

"Kalau sampai ada menteri melanggar, enggak bener dong. Kita parlemen saja taat kok, selama ini tak ada kunjungan ke Israel," kata dia.

Selain itu, menurut Nurhayati Ali, pihaknya akan menanyakan kepada Menteri Luar Negeri apakah benar ada pertemuan rahasia dan pembicaraan dengan Israel.

"Kita akan tanya ke Menlu apa betul ada pembicaraan itu. Pak Jokowi  juga sudah bilang boikot produk Israel, kita juga minta kepada TNI supaya semua taat, dan ini harus diklarifiifkasi, semua dengan Komisi I  semua akan ditanyakan," kata dia.

Sebelumnya, sebuah media Israel memberitakan pemerintah negara itu telah melarang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengunjungi Ramallah, setelah ia menolak bertemu dengan pejabat Israel.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home