Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 11:23 WIB | Minggu, 12 Maret 2017

BMKG Deteksi Dua Titik Panas di Riau

Foto udara menara termal (kanan) milik APP-Sinar Mas yang berada di Kec Padang Sugihan, OKI, Sumatera Selatan, Kamis (9/3). Untuk mendeteksi sejak dini kebakaran hutan dan lahan APP-Sinar Mas memasang dua buah kamera termal di distrik Simpang Tiga dan Kecamatan Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel,. Dengan jarak pantau sepanjang 10km dan mampu memutar 360 derajat secara otomatis dan dalam setiap lima menit akan naik turun untuk melihat titik api yang ada di kawasan tersebut. (Foto: Antara)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi dua titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Sabtu (11/3). 

"Dua titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 60 persen berada di Pelalawan dan Siak," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru. 

Ia menjelaskan titik panas tersebut terpantau satelit Terra dan Aqua pada Sabtu, pukul 16.00 WIB. Di Pelalawan, demikian Sugarin, titik panas terdeteksi di Kecamatan Teluk Meranti dengan tingkat kepercayaan diatas 73 persen.

Sugarin mengatakan titik panas di Pelalawan juga dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. 

Sementara di Siak, titik panas terpantau di Kecamatan Sungai Mandau, dengan tingkat kepercayaan diatas 60 persen. 

BMKG mendeteksi Keberadaan titik panas selama dua hari terakhir. Sebelumnya pada Jumat (10/3), titik panas juga terpantau di Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Padahal saat ini lima kabupaten di Riau, termasuk Pelalawan terendam banjir. Hanya saja, banjir di Pelalawan tidak terjadi di Kecamatan Teluk Meranti yang terpantau adanya titik api. 

Sugarin menuturkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih berpotensi terjadi di Riau, meski saat ini banjir terjadi di Riau. Hal ini dikarenakan intensitas hujan diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa hari kedepan, terutama diwilayah tengah dan selatan Riau. 

"Hujan tetap terjadi di sejumlah daerah di Riau, namun di beberapa titik intensitasnya sedikit dan tidak merata," jelasnya.

Keberadaan dua titik panas yang terpantau BMKG hari di Riau merupakan yang ketiga kali dalam empat hari terakhir, atau selama awal Maret 2017. Sementara pada Januari-Februari 2017, kebakaran sempat melanda sejumlah kabupaten di Riau. Rokan Hilir merupakan wilayah terakhir yang terbakar pada akhir Februari 2017 lalu, dengan total luas kebakaran mencapai 100 hektare. 

Memasuki Maret 2017, intensitas hujan di Riau meningkat. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada akhir Maret hingga April 2017. 

Dampak meningkatnya curah hujan adalah lima kabupaten di Provinsi Riau terendam banjir. Diantaranya adalah Pelalawan, Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu dan Indragiri Hulu. 

Sementara di wilayah pesisir seperti Bengkalis dan Meranti intensitas hujan lebih sedikit. "Ini yang perlu diwaspadai karena potensi kebakaran masih tetap ada," terangnya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home