Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:55 WIB | Jumat, 20 November 2020

BPOM: Metformin Bermasalah Tidak Tersedia di Indonesia

Otoritas obat di beberapa negara menarik obat anti diabetes metformin.
Obat. (Foto ilustrasi: dok. Ist.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan bahwa produk farmasi metformin yang tercemar tidak tersedia di Indonesia sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan masalah penarikan produk tersebut oleh Otoritas Sains Kesehatan Singapura dan US-FDA Amerika Serikat.

"Berdasarkan data BPOM, produk metformin yang ditarik dari beberapa negara tersebut tidak dibuat di Indonesia," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, di Jakarta, hari Kamis (19/11).

Beberapa otoritas obat di beberapa negara menarik produk obat untuk penderita deabetes, metformin, tertentu akibat cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA) di atas ambang batas yang diizinkan.

Metformin yang tercemar dan diambil secara sukarela, kata BPOM, sangat spesifik hanya untuk produk kode produksi tertentu. "Produk metformin yang ditampilkan di Indonesia memenuhi persyaratan ambang batas yang diwajibkan NDMA, yaitu 96 ng / hari. Penggunaan di atas ambang batas tersebut secara terus-menerus dalam jangka waktu lama menyebabkan kanker," katanya dikutip Antara.

Metformin adalah obat anti diabetes yang sudah digunakan secara global sejak tahun 1957. Metformin terbukti aman dan efektif dalam pengobatan pasien diabetes tipe 2 dewasa, terutama pada pasien dengan kelebihan berat badan dan kadar gula yang tidak dapat diatur melalui diet khusus dan aktivitas fisik saja.

Di Indonesia, metformin termasuk salah satu obat esensial dan dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan obat diabetes lain atau dengan insulin.

BPOM mengimbau masyarakat agar tidak resah dengan pemberitaan yang terkait mengenai produk metformin. "Bagi masyarakat yang sedang dalam pengobatan menggunakan Metformin agar tetap melanjutkan pengobatan dan tidak menggantikan penggunaan obat antidiabetes lain tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter," kata Penny K Lukito.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home