Loading...
INDONESIA
Penulis: Tunggul Tauladan 17:34 WIB | Sabtu, 21 Februari 2015

Brigjen TNI Sabrar Fadilah: Sniper Harus Tahan Banting

Komandan Korem 072/ Pamungkas, Brigjen TNI Sabrar Fadhilah menjelaskan tentang senapan sniper tipe SPR Barrett M82A1 dalam Pameran Alutsista TNI pada Sabtu (21/2) di Jogja City Mall (JCM). (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Dalam bidang kemiliteran, seorang sniper (penembak runduk) adalah prajurit infanteri yang dilatih secara khusus untuk memiliki kemampuan dalam melenyapkan target secara sembunyi, dari jarak jauh, dan dengan menggunakan senapan khusus. Selain dituntut memiliki intelegensi yang baik, kemampuan sniper juga didapatkan melalui latihan yang sangat berat.

Secara khusus, Komandan Korem 072/ Pamungkas, Brigjen TNI Sabrar Fadhilah menjelaskan bahwa tugas seorang sniper ini tidak mudah. Oleh karena itu, syarat utama untuk menjadi sniper adalah tahan banting, baik secara mental maupun stamina.

“Syarat utama menjadi sniper, satu, harus tahan banting. Kedua, tahan banting itu terkait dengan stamina, otak, dan mental. Sniper itu hanya kekuatan kecil. Dia harus bisa survivel . Kalau manja, bawa ini (senapan), bawa makanan, lama-lama senjatanya dibuang karena keberatan makanan,” jelas Brigjen Tentara Nasional Indonesia (TNI) Sabrar Fadhilah dalam Pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI pada Sabtu (21/2) di Jogja City Mall (JCM).

Komandan Korem 072/ Pamungkas ini menambahkan bahwa tugas utama sniper adalah melenyapkan musuh atau target. Usai menjalankan tugasnya, seorang sniper harus segera pergi dari tempatnya mengintai.

“Tugas sniper itu melenyapkan target. Setelah misi selesai, dia harus segera meninggalkan tempat sebelum ketahuan oleh musuh,” tambah Brigjen TNI Sabrar Fadhilah.

Brigjen TNI Sabrar Fadhilah menambahkan bahwa di Indonesia, setiap unit kemiliteran memiliki sniper masing-masing. Namun, kemampuan dan tingkatan sniper di setiap unit tidak sama.

“Kita memiliki sniper di tiap unit, seperti Kopassus dan Kostrad, namun tinggal kemampuan dan tingkatannya saja yang berbeda-beda,” kata Brigjen TNI Sabrar Fadhilah.

Penjelasan Brigjen TNI Sabrar Fadhilah menyoal sniper tersebut disampaikan kepada awak media ketika mengunjungi stand Kopassus. Dalam kunjungan tersebut, Brigjen TNI Sabrar Fadhilah menjelaskan tentang senapan tipe SPR Barrett M82A1 yang lazim digunakan oleh para sniper.

Senapan sniper tipe SPR Barrett M82A1 adalah senjata sniper yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Kopassus telah memiliki 20 unit senjata yang memiliki berat 13,6 Kg ini. Senjata yang disebut sebagai antisniper ini menggunakan peluru kaliber 12,7x99 mm dengan panjang senjata 145 cm. Hal yang menjadi keunggulan senjata ini adalah memiliki jarak tembak efektif 1.800 meter dengan jarak tembak maksimal 6.800 meter.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home