Dampak Pemanasan Bumi terhadap Lautan dan Lapisan Es
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Laporan tentang dampak perubahan iklim atas lautan, gletser, dan lapisan es lainnya, mengatakan kinilah waktunya untuk bertindak. Laporan terbaru The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) itu mengatakan, mencairnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan akan meningkatkan permukaan laut lebih dari satu meter menjelang tahun 2100. Ini adalah lima kali lebih cepat dari yang diperkirakan.
Laporan itu juga memperkirakan berkurangnya kehidupan di lautan, keringnya sungai-sungai, dan meningkatnya badai serta angin ribut yang menghantam kawasan-kawasan pantai. Juga diperkirakan sejumlah negara kepulauan akan tenggelam dan tidak bisa dihuni lagi.
Laporan itu membahas dampak perubahan iklim yang disebabkan manusia atas gletser, padang tundra, dan lautan.
Kata Ko Barret, wakil ketua IPCC, “Laporan itu mencatat bagaimana lautan berfungsi seperti spons, yang menyerap gas karbon dioksida dan panas, untuk mengatur suhu bumi. Tapi lautan tidak akan bisa terus melakukan hal itu," yang dilansir Voaindonesia.com pada Kamis (26/9).
Ko Barret mengatakan hal itu bersama sejumlah rekannya dalam pertemuan di Monaco.
“Secara keseluruhan, perubahan-perubahan ini menunjukkan bagaimana lautan dan kawasan yang diliputi es telah menyerap panas yang disebabkan oleh perubahan iklim sejak puluhan tahun. Dampak yang ditimbulkannya bagi alam dan kehidupan manusia akan sangat luas dan parah,” katanya.
Ini adalah laporan IPCC yang ketiga dalam satu tahun, tentang dampak perubahan iklim. Jutaan orang di seluruh dunia minggu lalu mengadakan aksi mogok untuk memprotes pemanasan bumi, dan menuntut diambilnya tindakan segera. Konferensi puncak PBB tentang iklim yang diadakan di New York minggu ini dikecam oleh banyak orang sebagai omong kosong.
Pakar iklim Hans-Otto Porter, salah satu penulis laporan itu mengatakan, dalam sejumlah kasus, kerusakan lingkungan itu tidak bisa diperbaiki lagi.
Tapi, kata pakar iklim Prancis, Valerie Masson Delmotte, masih ada harapan, dan kalau semua orang mau bertindak, kerusakan lingkungan itu masih bisa diperbaiki.
Untuk itu, kata pakar lainnya, harus diambil tindakan cepat pada tingkat global untuk mempertahankan kenaikan suhu di bawah dua derajat celsius.
Gunung Lewotobi Kembali Muntahkan Abu 10 Kilometer
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ...