Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 12:51 WIB | Selasa, 19 Desember 2023

Dampak Serangan Houthi, Makin Banyak Perusahaan Hentikan Pelayaran di Laut Merah

Sebuah gambar yang diambil selama tur yang diselenggarakan oleh Houthi Yaman pada 22 November 2023 menunjukkan sebuah kapal kargo, yang disita oleh kelompok Houthi dua hari sebelumnya, di sebuah pelabuhan di Laut Merah di provinsi Hodeida, Yaman. (Foto: dok. AFP)

SANAA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Syiah Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kelompok Palestina Hamas yang memerangi Israel di Gaza.

Serangan-serangan tersebut, yang menargetkan rute yang memungkinkan perdagangan Timur-Barat, khususnya minyak, menggunakan Terusan Suez untuk menghemat waktu dan biaya dalam mengelilingi Afrika, telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk mengubah rute kapal mereka untuk menghindari daerah tersebut.

Di bawah ini adalah perusahaan (dalam urutan abjad) yang sedang mempertimbangkan atau memutuskan untuk menghentikan sementara pelayaran melalui Laut Merah:

CMA CGM

Grup pelayaran Perancis, CMA CGM, pada 16 Desember mengatakan pihaknya menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah setelah serangan terhadap salah satu kapal kontainernya, MSC Palatium III, sehari sebelumnya.

HAPAG-LLOYD

Perusahaan pelayaran kontainer Jerman, Hapag Lloyd, mengatakan pada 15 Desember bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan pelayaran melalui Laut Merah, beberapa jam setelah melaporkan salah satu kapalnya diserang.

Sebuah proyektil yang diyakini sebagai drone menghantam kapalnya Al Jasrah saat berlayar di dekat pantai Yaman. Tidak ada kru yang terluka.

MAERSK

A.P. Moller-Maersk dari Denmark pada 15 Desember mengatakan pihaknya akan menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyusul “insiden nyaris celaka” yang melibatkan kapalnya Maersk Gibraltar sehari sebelumnya.

Kapal itu menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi, kata perusahaan itu.

OOCL

Orient Overseas Container Line (OOCL) telah menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut karena masalah operasional, kata perusahaan pelayaran milik Oriental Overseas (International) Ltd yang berbasis di Hong Kong pada 16 Desember. (Reuters/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home