Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 14:11 WIB | Kamis, 26 Maret 2015

DKI Jakarta Pakai Tenaga Surya, Tidak Lagi Tergantung PLN

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ssaat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/3). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan Pemerintah Provinsi DKI akan memaksimalkan pemanfaatan sampah dan surya menjadi energi terbarukan.

“Kita akan gunakan tenaga surya untuk lampu-lampu kota, termasuk taman kota. kalau PLN padam pun lampu-lampu kota tetap hidup, tapi caranya ya kita gunakan tenaga surya,” ujar Djarot saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/3) siang.

Menurutnya, pemasangan panel tenaga surya yang telah dikoordinasikan bersama Dewan Energi Nasional (DEN) akan menggunakan teknologi paling canggih.

Selain tenaga surya, Djarot juga memastikan Jakarta akan memanfaatkan sumber polusi seperti sampah menjadi sumber energi yang bermanfaat.

“Masalah sampah menjadi sumber polusi, sekarang ini kan kita masih tergantung kepada sumber daya yang non renewable resources, berarti nggak bisa diperbarui seperti batu bara, minyak, makanya harus kita ganti. Salah satunya dengan sampah, matahari, air, biotermal. Nah yang di Jakarta kita bisanya gunakan sampah, nah itu kita jadikan energi,” Djarot menjelaskan.

Namun, tantangan yang dihadapi menurut mantan Wali Kota Blitar itu adalah bagaimana masyarakat dapat mengelola sampah campuran menjadi energi yang bisa dibangun di masing-masing wilayah.

Rencana ini sudah dibahas bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Haris Prindatno bersama DEN.

“Kita sudah rapat tentang ini dan sekarang tinggal action-nya. Ini akan dimulai secepatnya,” kata Djarot.

Sementara Haris menegaskan praktik pemanfaatan limbah ini akan dimulai secepatnya.

“DKI nggak mau teori. Nanti malam saya langsung bekerja,” ujar Haris.

Prinsip pemanfaatan sampah dan surya dimaksudkan agar energi terbarukan tak hanya bersumber dari fosi saja.

“Ini kan energi terbarukan macam-macam. Nanti kita mulai berbagai aspek, dari bahan bakunya, dari energi yang mana dulu, paling tidak termasuk maintenance-nya. Nanti kita kasih pertimbangan plus minusnya, namun sambil jalan,” kata Haris.

DKI pun dikatakan sudah mulai memasang PLTS (Pembangkit Listrik tenaga Surya) di beberapa Sekolah Menengah Pertama. Pemasangan PLTS dimaksudkan untuk membuka wawasan siswa bahwa sumber energi tak harus berasal dari PLN. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home