Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 12:18 WIB | Minggu, 04 Desember 2016

Doa Bersama di Monas, PBNU: Aparat Harus Berbenah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj memandang doa, zikir, dan Jumatan bersama di lapangan Monas pada hari Jumat (2/12) sebagai teguran moral untuk para penegak hukum di Indonesia.

Menurut Said Pemerintah, terutama aparat penegak hukum perlu melakukan reformasi kelembagaan terutama berkaitan dengan upaya penegakan hukum di Indonesia.

“Ini menunjukkan masyarakat masih belum percaya dengan sikap lembaga hukum,” kata Said seperti dikutip dari NU Online, Jakarta Pusat, hari Jumat (2/12) malam.

Aparat penegak hukum dan lembaga peradilan, kata Said harus menangkap aspirasi doa bersama yang dilakukan masyarakat di Monas, Jumat lalu. Mereka diharapkan melakukan pembenahan dan menunjukkan kerja-kerja konkret terkait penguatan kelembagaan.

“Jelas ini menjadi pekerjaan rumah Pemerintah dan lembaga hukum untuk membangun kepercayaan publik,” kata dia.

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengingatkan Pemerintah terutama aparat hukum dan lembaga peradilan untuk bekerja sesuai kode etik penegak hukum yang berlaku. Pasalnya kerja mereka selama ini mendapat pantauan dan sorotan publik.

“Ini akumulasi kekecewaan atas lemahnya penegakan hukum untuk kasus apapun di Indonesia selama ini,” kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home