Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 11:56 WIB | Jumat, 28 April 2017

Dubes Inggris Puji Pesantren Sebarkan Budaya Damai

Ilustrasi. Sejumlah santri dan pelayat melakukan salat jenazah KH Hasyim Muzadi di Pondok pesantren Al Hikam, Cenggerayam, Malang, Jawa Timur, Kamis (16/3). Salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tersebut meninggal dunia di Malang pada Kamis (16/3) pagi, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah sakit Lavalette-Malang selama tiga hari karena kesehatannya memburuk. (Foto: Antara)

KEDIRI, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik memuji keberadaan pesantren yang ternyata berperan dalam menyebarkan kedamaian.

"Selama 2,5 tahun, saya hanya mendengar tentang Pesantren Tebuireng yang punya peran sangat penting dalam sejarah Indonesia, dan saya yakin akan punya peran penting untuk masa depan Indonesia ke depan. Jadi, saya di sini untuk mempelajari dan melihat bagaimana Indonesia bisa lebih berhasil (mengatasi ekstremisme dan radikalisme)," ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (28/4).

Duta Besar Inggris untuk Indonesia tersebut sengaja datang ke PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis (27/4). Selain ke PP Tebuireng, Jombang, ia juga berkunjung ke Pesantren Gontor Ponorogo dan Pesantren Lirboyo Kediri. 

Ke depan, ia berharap dapat membantu kalangan santri dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris. 

"Saya berpikir, salah satu keperluan ke depan adalah berkomunikasi dengan teman-teman di luar negeri. Karena semua masalah seperti ekstremisme dan radikalisme sudah melintasi batas negara, maka solusinya juga harus melintasi batas negara," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pengalaman Indonesia sebagai negara yang beragam, demokratis dan maju, akan jauh lebih berguna bagi umat Islam di Inggris jika santri bisa berkomunikasi langsung dengan umat Islam di sana. 

Hal itu diharapkan bisa menjadi jendela pembuka wawasan kaum santri agar dapat melihat kehidupan muslim dan nonmuslim di Inggris. Begitu juga sebaliknya.

Muslim Inggris, lanjut dia, sudah melihat gaya hidup dan budaya masyarakat Muslim Somalia atau Pakistan. Dengan melihat budaya Muslim Indonesia, dia berharap akan dapat menyebarkan lebih luas tentang pengalaman tersebut di negaranya. 

"Jadi, kami ingin mempererat hubungan antara pesantren dan sekolah-sekolah di sana," ujarnya. 

Namun, ia tetap mengingatkan Indonesia juga harus waspada terhadap ancaman dan risiko ektremisme. Terdapat kelompok-kelompok radikal, termasuk perdebatan keras.

Ia juga optimismtis para pemimpin politik, agamawan dan lembaga-lembaga keagamaan seperti Pesantren Tebuireng telah mengambil peran sangat penting untuk menjaga kerukunan dan perdamaian Indonesia, termasuk memastikan kemajuan ke depan, baik untuk umat muslim maupun nonmuslim.

Dalam kunjungan tersebut, Moazzam juga berziarah ke makam KH Hasyim Asy`ari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di kompleks pesantren. 

Didampingi Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz dan Nyai Hj Farida Salahuddin, Moazzam tampak antusias menyimak penjelasan tentang sosok para tokoh yang dimakamkan di Kompleks Pesantren Tebuireng itu. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home