Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:02 WIB | Selasa, 16 Desember 2014

Fadli Zon: Menteri BUMN Aneh Mau Jual Kantor

Wakil Ketua DPR Fadli Zon. (Foto: dok. satuharapan.com/Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai cara berpikir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang berencana menjual kantor kementeriannya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, aneh. Politikus Partai Gerindra itu khawatir bila rencana penjualan kantor bisa berlanjut ke pelepasan perusahaan BUMN.

"Ini saya kira cara berpikir yang aneh, seharusnya Menteri BUMN itu cara berfikirnya kreatif. Kalau menjual hanya menjual seperti itu, jangan-jangan sebentar lagi BUMN mau dijualin juga,” kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/12).

“Saya kira sangat berbahaya," dia menambahkan.

Fadli mempertanyakan mengapa seorang menteri seperti Rini tidak bisa melakukan efisiensi pada gedung 22 lantai yang ditempatinya, sehingga berpikir untuk menjualnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Padahal, lanjut dia, Rini selaku menteri yang membawahi seluruh BUMN bisa mengajak sejumlah perusahaan BUMN untuk berkantor di gedung tersebut, dengan kata lain gedung Kementerian BUMN bisa disewakan. Karena itu menurutnya aneh kalau ide penjualan itu muncul dari Rini.

"Jadi kami sangat tidak setuju apabila itu dijual, apalagi ke pihak non pemerintah. Tapi sebaiknya jangan sampai ada aset BUMN yang dijual," ujar Fadli.

Remehkan SDM Indonesia

Saat ditanya perihal rencana Rini mengizinkan warga asing menduduki jabatan sebagai direksi BUMN, Fadli juga memandang hal itu sedikit meremehkan sumber daya manusia (SDM) anak bangsa sendiri.

"Kalau tidak ada lagi orang Indonesia yang pintar bisa jadi CEO, maka boleh dibilang silahkan cari dari negara lain. Menurut saya agak meremehkan, seolah orang Indonesia gak ada yang sanggup dan pintar,” kata Wakil Ketua DPR itu.

Menurut dia, seharusnya Indonesia tetap mencari putra dan putri terbaik untuk menemparti jabatan strategis seperti itu. Bila perlu Fadli menyaranakan pemeririntah dapat mengeluarkan biaya lebih untuk membiayai orang-orang tersebut. “Jadi jangan langsung menunjuk orang asing,” ujar Fadli.

Menteri Rini Tawarkan Gedung BUMN untuk Efisiensi

Sebelumnya, Kantor Berita Antara mengabarkan Menteri BUMN Rini M Soemarno menawarkan aset gedung Kementerian BUMN 21 lantai di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, untuk efisiensi dan fokus pada pengelolaan BUMN.

“Kami akan jual gedung ini. Akan kami tawarkan kepada Pemda Provinsi DKI Jakarta, ataupun kepada instansi pemerintahan yang berminat. Kalau Pak Ahok (Gubernur DKI) mau membeli, silakan,” kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Menurut Rini, keputusan untuk melepas gedung tersebut supaya Kementerian BUMN fokus dalam tugasnya mengelola perusahaan milik negara, bukan mengelola gedung.

“Pegawai Kementerian BUMN hanya berkisar 250 orang, sehingga banyak ruangan kosong,” ujarnya. Ia menjelaskan, pengelolaan gedung Kementerian BUMN membutuhkan biaya yang sangat mahal, mulai dari biaya listrik, pendingin ruangan, hingga biaya perawatan yang tidak sedikit.

“Demi efisiensi ya, harus dilepas saja. Kami akan mencari gedung atau kantor Kementerian BUMN yang lebih kecil,” ujarnya. Rini menambahkan, rencana penjualan gedung tersebut juga sudah disampaikan kepada Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro.

“Tanggapan Pak Menkeu bagus. Harus efisien. Hasil penjualan gedung juga I masuk ke APBN, tidak kepada Kementerian Keuangan,” ia menegaskan.

Meski demikian, Rini tidak menyebutkan valuasi atau total nilai aset yang akan dilepas tersebut. “Masih dihitung, pokoknya pasti tinggi,” ujarnya.

Gedung yang sebelumnya merupakan milik PT Garuda Indonesia tersebut terletak di kawasan ring I berhadapan dengan Monumen Nasional. “Gedung ini berada di kawasan Ring I Istana Merdeka. Jadi ya ditawarkan kepada instansi pemerintah, bukan kepada swasta,” ujarnya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home