Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 07:35 WIB | Senin, 21 Desember 2015

FPI Bentrok Dengan Aliansi Masyarakat Purwakarta

Ketua FPI Habib Riziq. (Foto: Dok.satuharapan.com)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menyayangkan terjadinya bentrok antara Aliansi Masyarakat Purwakarta dengan Front Pembela Islam, di jalan raya Veteran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, hari Sabtu (19/12).

"Kami menilai kejadian itu bukan insiden dadakan, melainkan sudah ada latar belakang sebelumnya. Kami menyesalkan kejadian seperti ini. Karena ini bukan kejadian spontan maka pihak polisi sepertinya tidak punya kepekaan," kata Wakil Ketua PWNU Jawa Barat Kiagus Zaenal Mubarok, hari Minggu (20/12).

Ia menilai polisi seolah-olah ini tidak tahu massa mana yang harus diutamakan, kepentingan umum atau kepentingan  FPI.

"Peristiwa kericuhan di Purwakarta membuktikan aparat kepolisian belum melihat kepentingan bersama. Harusnya polisi bisa langsung mencegah kejadian tersebut," kata dia.

Sebelumnya bentrokan dua kubu massa yang berbeda, Aliansi Masyarakat Purwakarta dengan Front Pembela Islam, pecah di jalan raya Veteran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu.

Peristiwa itu terjadi berawal ketika rombongan Front Pembela Islam (FPI) yang hendak menghadiri acara tabligh akbar yang dihadiri Ketua Umum FPI Habib Rizieq berpapasan dengan rombongan dari kelompok masyarakat Purwakarta.

Saat itu, kedua massa tersebut saling berkonvoi. Secara tiba-tiba, massa dari kedua kelompok itu terlibat saling lempar batu. Bahkan salah seorang dari massa FPI mengalami luka di bagian dahi.

Kedatangan Ketua Umum FPI Habib Rizieq ke Purwakarta itu untuk melantik pengurus FPI Purwakarta, sekaligus mengisi ceramah keagamaan.

Bentrokan itu sempat mengagetkan masyarakat setempat. Sebab, selain saling melempar batu, kedua massa itu saling mengacung-acungkan senjata tajam.

Selain mengagetkan masyarakat, peristiwa bentrokan juga mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang di jalan raya Veteran Purwakarta.

Peristiwa bentrokan itu sendiri merupakan buntut dari "konflik" antara Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Habib Rizieq terkait dengan kasus salam sunda "Sampurasun" yang sebelumnya sempat diplesetkan oleh Rizieq menjadi "Campuracun". (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home