Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:47 WIB | Rabu, 22 April 2015

Gedung Putih Hindari Istilah “Genosida” untuk Pembunuhan Warga Armenia

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengikuti upacara di Kiev Ukraina, 20 Maret 2015. (Foto: reuters.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Gedung Putih pada Selasa (21/4) menghindari istilah yang merujuk pembunuhan warga Armenia pada Perang Dunia I sebagai sebuah genosida, saat sengketa diplomatik berkobar menjelang peringatan 100 tahun tragedi tersebut.

Kepala staf Gedung Putih Denis McDonough dan salah satu dari penasihat kebijakan asing tertinggi Presiden Barack Obama menjadi tuan rumah bagi sejumlah pemimpin Armenia Amerika untuk diskusi peringatan 100 tahun peristiwa itu di Gedung Putih.

McDonough dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Ben Rhodes “mendiskusikan pentingnya kesempatan ini untuk menghormati 1,5 juta nyawa yang direnggut dalam periode mengerikat itu,” ungkap Dewan Keamanan Nasional dalam sebuah pernyataan.

Dalam upaya Gedung Putih menghindari istilah itu, pernyataan tersebut menyebutkan bahwa AS akan “menggunakan kesempatan itu untuk mendesak pengakuan penuh, jujur dan adil terhadap fakta-fakta yang ada”.

Armenia mengatakan bahwa hingga 1,5 juta kerabat mereka tewas antara 1915 hingga 1917 saat Kekaisaran Ottoman terpecah belah dan telah lama berupaya untuk memenangkan pengakuan internasional bahwa aksi pembantaian itu adalah genosida.

Turki bersikeras bahwa peristiwa itu bukan “genosida” dan bereaksi marah terhadap penggunaan istilah tersebut, yang baru-baru ini dinyatakan oleh Paus Fransiskus.

Turki adalah sekutu utama AS dan sesama anggota NATO. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home