Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:56 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

'Gerai Maritim' Upaya Turunkan Disparitas Harga di Papua

'Gerai Maritim' Upaya Turunkan Disparitas Harga di Papua
Kapal Gunung Denpo yang akan membawa bahan pokok ke enam titik di wilayah Papua seperti Serui, Tobelo, Kreo, Tual, Biak dan Anabas. (Foto-foto: Diah A.R)
'Gerai Maritim' Upaya Turunkan Disparitas Harga di Papua
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (batik biru) bersama dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kedua kanan) saat memantau area kemudi Kapal Gunung Denpo.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan PT Pelni meluncurkan Gerai Maritim yang didukung oleh Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Indofood dan Salim Group. Gerai Maritim ini bertujuan untuk menurunkan disparitas harga bahan pokok di beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua dengan cara mengangkut bahan-bahan pokok tersebut secara berkala.

“Gerai Maritim ini adalah wujud dari tol laut karena kita tahu hari-hari ini harga sudah mulai naik. Apalagi dengan adanya faktor spekulan di daerah yang memicu kenaikan harga,” kata Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito di Tanjung Priuk Jakarta Utara, Jumat (19/6) dalam peluncuran Gerai Maritim.

“Oleh karena itu dengan adanya gerai ini akan dipastikan dalam waktu dua minggu sekali ada kapal ke Serui. Tentunya kepastian ini yang akan memberikan dukungan (penurunan disparitas) terhadap harga-harga yang ada di daerah.”

Meskipun proyek ini masih uji coba, Wimbo berharap bahwa upaya ini akan menjadikan harga lebih terjangkau dan tidak terlalu jauh bedanya dengan harga di daerah Jawa.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina menambahkan bahwa target pemerintah untuk menurunkan disparitas harga mencapai 13,5 persen dari rata-rata 35 persen.

“PT Pelni akan memiliki enam buah kapal angkutan barang khusus melayani enam rute secara tetap dan teratur yang akan melalui 30 titik pelabuhan-pelabuhan kecil di seluruh wilayah Indonesia di pulau-pulau terluar dan terpencil.”

Sambil menunggu enam buah kapal tersebut, barang-barang pokok yang diangkut kali ini masih menggunakan kapal pengangkut Gunung Denpo dengan harga sewa lebih murah 55 persen karena belum turunnya anggaran untuk pengadaan enam kapal pengangkut khusus tersebut.

Srie mengatakan bahwa akan ada 15 kontainer yang akan mengangkut barang-barang pokok tersebut. Tapi saat ini baru ada 10 kontainer yang diangkut dari Tanjung Priuk Jakarta Utara dan satu kontainer dari Tanjung Perak Surabaya yang mengangkut telur ayam dari sebuah peternakan ayam di Blitar Jawa Timur.

“Barang-barang yang akan diangkut adalah beras, tepung terigu, gula, daging ayam, minyak goreng, telur ayam, sembako murah dari Hypermart, mie instan dan barang kelontong,” kata Srie.

Kemudian, enam wilayah yang akan disinggahi kapal pengangkut khusus barang pokok ini adalah Serui, Tobelo, Kreo, Tual, Biak dan Anabas.

Srie menambahkan bahwa setelah Kapal Gunung Denpo ini berangkat akan ada dua kapal lagi yang akan tiba di Serui pada H-15 dan H-5 Lebaran yaitu Kapal Ciremai dan Doloronda.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home