Loading...
SAINS
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:38 WIB | Minggu, 08 Juni 2014

Harvard Konfirmasi Sebuah Bukunya Bersampul Kulit Manusia

Buku "Des destinées de l'âme" karya penulis Prancis Arsene Houssaye di Perpustakaan Houghton, Universitas Harvard Cambridge, Massachusetts, AS dipastikan para ilmuwan dengan keyakinan 99 persen bersampul kulit manusia. (Foto: afp.com)
MASSACHUSETTS, SATUHARAPAN.COM - Ilmuwan dari universitas Harvard menyimpulkan kebenaran buku berbahasa Prancis abad ke-19 di perpustakaannya adalah bersampul kulit manusia. Harvard University melaporkan pekan ini, setelah melalui pengujian ilmiah.
 
Buku itu adalah karya Arsene Houssaye berjudul "Des destinees de l'ame" (Takdir Jiwa) salah satu koleksi buku antik di Perpustakaan Houghton, perpustakaan milik Harvard yang mengkhususkan diri dalam karya-karya langka dan antik.
 
Konservator dan ilmuwan Harvard menggunakan beberapa metode untuk menguji asal bahan sampul buku, menggunakan sampel mikroskopis.
 
Melalui tes ini, peneliti memastikan sampul buku itu tidak mungkin terbuat dari kulit kambing, domba atau hewan lain.
 
"99 persen yakin bahwa sampul berasal dari manusia," kata sebuah posting di blog perpustakaan, mengutip konservator senior, Alan Puglia.
 
Kesimpulan hasil penelitian itu mengkonfirmasi kebenaran catatan tulisan tangan dalam bahasa Prancis yang ditemukan dalam buku tersebut, yang mengatakan bahwa buku itu "dalam perkamen kulit manusia."
 
"Dengan melihat secara teliti, Anda dengan mudah membedakan pori-pori kulit," kata catatan yang ditulis oleh seorang dokter, teman dari Arsene Houssaye, yang hidup dari tahun 1815-1896.
 
"Sebuah buku tentang jiwa manusia berhak memiliki cover manusia," jelas dokter, Ludovic Bouland.
 
Bouland mengatakan kulit diambil dari punggung seorang perempuan penderita sakit mental yang sudah meninggal karena serangan jantung.
 
Dokter Bouland menuliskan juga, dia punya buku lain bersampul kulit manusia dalam koleksi pribadinya.
 
Namun Harvard mengatakan "Des destinees de l'ame" adalah satu-satunya buku koleksi perpustakaannya yang bersampul dari kulit manusia.
 
Harvard menambahkan, praktek yang disebut bibliopegy anthropodermic, pernah agak umum dilakukan.
 
"Ada banyak cerita tentang kejadian yang sama di abad ke-19, di mana tubuh penjahat yang dieksekusi disumbangkan untuk ilmu pengetahuan, dan kulitnya untuk menjilid buku," kata blog perpustakaan.
 
Dua buku lain yang diduga memakai kulit manusia, dari perpustakaan hukum Harvard dan perpustakaan medis, juga dianalisis, tetapi tes mengungkapkan adalah dari kulit domba. (afp.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home