Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 16:27 WIB | Senin, 15 September 2014

Hashim: Ahok Tidak Miliki Etika Mundur dari Partai

Hashim: Ahok Tidak Miliki Etika Mundur dari Partai
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hashim Djojohadikusumo saat menggelar jumpa pers di Hotel Intercontinental Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (15/9) terkait dengan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari partainya. Hashim menilai Ahok tidak memiliki etika politik mundur tanpa melalui mekanisme partai dan tanpa berbicara dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Hashim: Ahok Tidak Miliki Etika Mundur dari Partai
Hashim Djojohadikusumo (kiri) saat memberikan keterangan pers terkait dengan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari partainya yang dinilai tidak membicarakan hal tersebut melalui mekanisme partai.
Hashim: Ahok Tidak Miliki Etika Mundur dari Partai
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo saat akan menggelar jumpa pers bersama dengan awak media terkait dengan kisruh mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari partainya yang tanpa melalui mekanisme partai yang selama ini mengusung dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hashim: Ahok Tidak Miliki Etika Mundur dari Partai
Suasana konferensi pers dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang digelar di Hotel Intercontinental Jakarta terkait dengan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari partainya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hashim Djojohadikusumo menilai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak memiliki etika politik. Hal tersebut disampaikan oleh Hasim saat menyatakan sikapnya di Hotel Intercontinental, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (15/9) terkait atas mundurnya Ahok dari Partai Gerindra yang tidak melalui mekanisme partai.

Hasim menilai bahwa pemberitaan mengenai mundurnya Ahok yang selama ini beredar di berbagai media sama sekali tidak benar. Tidak benar pendunduran diri ini diketahui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra apalagi terhadap Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pengunduran diri Ahok baru diketahui setelah Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra pada Rabu (10/9) siang. Menurut Hashim, Ahok baru menyampaikan kepadanya pada Rabu malam, setelah dirinya mengumumkan pada media massa hari Selasa (9/9).

Mengenai pemberitaan terkait dengan mundurnya Ahok karena tidak sependapat terhadap sikap Partai Gerindra pada proses penetapan rancangan undang undang (RUU) pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak terlalu relevan karena hal tersebut bisa dibicarakan melalui mekanisme organisasi partai. Hashim menilai jika memang tidak setuju atas langkah partai dan menyatakan mundur silakan disampaikan kepada Dewan Pembina Partai atau langsung kepada Ketua Dewan Pembina Partai, bukan melalui pos dan kurir atau melalui media massa.

Partai Gerindra telah mengusung Ahok maju sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012 yang lalu dan mendukung penuh serta bertanggung jawab sebagai pengusung, sehingga yang bersangkutan berada pada posisinya sekarang. Terkait dengan mundurnya Ahok dari partai Gerindra dan kini akan naik sebagai Gubernur DKI Jakarta, Hashim belum bisa berkomentar dan akan dibicarakan dalam rapat DPP Partai Gerindra.

Kejadian mundurnya Ahok dari partai Gerindra  menjadi pembelajaran bagi para politisi muda. Hashim mengimbau generasi muda yang mencintai negeri untuk bersama-sama berjuang demi kesejahteraan bangsa dan menegakkan demokrasi dengan integritas, jujur dan cerdas serta bermartabat. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home