Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:23 WIB | Minggu, 05 Juli 2015

ICW akan Teliti Rekam Jejak 194 Calon Pemimpin KPK

Panitia seleksi yang terdiri dari sembilan tokoh perempuan saat berfoto bersama usai mengumumkan nama-nama calon pimpinan KPK yang lolos tahap seleksi administrasi di gelar di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat pada Sabtu (4/7). (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku akan aktif meneliti rekam jejak 194 calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah dinyatakan lulus tahap seleksi administrasi oleh Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pemimpin KPK, pada Sabtu (5/7).

Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, menyatakan penelusuran jejak rekam 194 calon pemimpin KPK ini akan dibagi dalam dua aspek, yakni positif dan negatif dalam pemberantasan korupsi, serta akan disampaikan kepada Pansel Calon Pemimpin KPK dan Presiden Joko Widodo secara bertahap.

"Aspek positif meliputi keberanian, daya tahan terhadap tekanan, konsistensi, dan juga kompetensinya. Sementara aspek negatif, akan dilihat apakah mereka pernah terlibat, membela atau terkait kasus korupsi atau tidak, pernah memiliki masalah hukum atau tidak, dan harta mereka bersih dari korupsi atau tidak," ujar Febri seperti dikutip BBC, Minggu (5/7).

Menurut dia, dengan memberikan aspek positif dan negatif 194 calon pemimpin KPK, maka Pansel Calon Pemimpin KPK dan Presiden Jokowi akan memiliki gambaran obyektif dalam memilih delapan nama terakhir untuk diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) guna menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Sehingga dapat memilih calon yang memiliki integritas dalam pemberantasan korupsi.

“Peran Pansel Calon Pemimpin KPK ini penting untuk memilih calon pemimpin yang dapat memperkuat dan mencegah pelemahan lembaga pemberantasan korupsi ini,” tutur Febri.

Ketua Pansel Calon Pemimpin KPK, Destry Damayanti, mengatakan berdasarkan rapat Pansel KPK hari Sabtu (4/7) ada 194 Capim KPK yang dinyatakan lulus tahap seleksi administrasi. Mereka yang lulus akan mengikuti tahap selanjutnya.

"Kita putuskan para pendaftar yang lulus di tahap pertama adalah sebanyak 194 peserta," kata Destry dalam keterangan persnya di Ruang Serbaguna, Gedung III Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, hari Sabtu (4/7).

Dikatakan Destry pada hari Jumat 3 Juli 2015 sekitar pukul 12.00 WIB proses pendaftaran telah ditutup, dengan jumlah pendaftar 611 orang, 61 diantaranya perempuan.

"Sebanyak 46 orang berprofesi sebagai Advokat/konsultan hukum, 31 orang berasal dari Swasta dan BUMN, 28 orang Dosen, 23 Penegak Hukum (Polisi, Jaksa, Hakim), Auditor 10 orang dan 4 orang dari KPK, sementara peserta perempuan yang lolos sebanyak 23 orang," kata dia.

Menurut dia dari segi latar pendidikan,  terbanyak berpendidikan jenjang S2 (46 persen), S3 (24,8 persen) sisanya adalah S1.

"Daerah asal calon terbesar dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, hingga Papua. Calon yang lolos seleksi berasal dari Jakarta 3 persen, Jawa di luar Jakarta 51 persen, sisanya menyebar di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, NTB, dan Papua," kata dia.

Untuk itu, kata Destry, pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, wajib mengikuti tahapan seleksi selanjutnya yaitu tes objektif dan pembuatan makalah pada tanggal 8 Juli 2015 sekitar pukul 09.WIB - 15.30 WIB. Peserta diminta membawa kartu identitas dan makalah deskripsi diri ke pusat pendidikan dan pelatihan Kementerian Seketariat Negara Jalan Gaharu I no I, Cipete, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Karangka makalah deskripsi diri dapat diunduh di website www.setneg.go.id/seleksikpk.

"Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK 2015 mengundang masyarakat untuk memberikan masukan terhadap nama-nama tersebut paling lambat 3 Agustus 2015, melalui website www.capimkpk.setneg.go.id atau melau surat dengan alamat Kementerian Seketariat Negara Gedung 1 lantai 2 Jalan Veteran No 18 Jakarta Pusat," kata dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home